kisah dibalik tiketnya dudul kwadrat!! :-D
Sudah direncanakan, Kamis selepas Abe ujian, kita rame2 (ajak mbak2 pengasuh juga) mau nonton “Kungfu Panda”. Pikir-pikir, seru juga kali ya kalo nontonnya lebih rame-rame lagi, yaitu...dengan teman2...yahh itung-itung melepas penat sehabis ujian.
Ok, ibukpun kirim2 sms ke beberapa teman, mengajak janjian nonton bareng... Pertamanya sih cuma 4 temen yang dikirimin...sambutannya semua sama : “Ayo lho!”
Lama-lama, yang 4 ini jadi membengkak...banyak yang menyusul ikut...Wah... Sampai malam sebelum hari-H, jumlah nonton bareng terdata 29 orang! Yang ikut bukan hanya ibu-anak, tetapi adik, kakak, ponakan, teman-teman ponakan, huheuheeuhheu banyak! Wah asyikkk ini pasti bakalan seru!
Kamis (19/6/2008) pagi, sambil menunggu Abe ujian terakhir, akupun meluncur ke XXI Sutos, buat beli tiketnya. Pertimbanganku memilih tempat disitu adalah selain dekat dengan sekolah, jam main film-nya yang pas. Anak-anak pulang jam 12.30 sedang filmnya main jam 13.50 jadi nggak akan terlalu terburu-buru.
Waktu mau berangkat, oops hape lowbatt (sial banget ya semalam lupa ngecas, gara smsan terus sama ibu2 nih, sampe ketiduran lho!). Hape satunya, ketinggalam dirumah. Alamak.. Ya sudahlah, sana-sini cari pinjaman charger nggak ada yang punya SE, dudul akhirnya dapat pinjam dari Pak Yahya, kasir sekolah (hihihi). Sekarang mau ngecas dimana?? (duh salah siapa ya niat beli mobile-charger ditunda terus?? Hikss), akhirnya si hape kutitipin ke kantor Mas Iwan, dalam keadaan off and charging. Untuk bekal, kusambar salah satu hape kantor (yang kemudian malah bikin dudul karena banyak panggilan masuk, nanyain harga paku lah, nanyain kiriman lah, ada sopir nelpon lah walaahhhh)
Sepulang beli tiket, sampai di kantor sudah jam 11.30. Aku langsung aktifkan hp. Seperti kuduga, banyak miskol, semuanya nomor ibu2 yang pada mau nobar! Sedetik setelah itu, mbak Olive telpon, dengan nada panik “Wahida, dicari Diana tuh! Dari tadi kamu ditelpon nggak bisa terus!! Dia sekarang lagi beli tiket juga tuh katanya!”
**gedubraaxx**
Walah???? Yang benerrr???
“Iya, tadi dia sampe antri-antri tuh, udah kamu telpon aja dia sana!!” kalimat perintahnya mendesak, panik dan galak!! Paniknya menular, aku juga langsung dengan panik telpon mbak Diana.
“Mbak Diana dimana?” kataku panik.
“Di XXI Cito nih Wahida, aku sama mbak Lisa beli tiket buat nanti.” Suara diseberang volumenya juga pol.
“Aku sudah beli mbak! Aku sudah beli! Kamu ini masih antri atau sudah bayar??”
“Yaaahhh Wahidaaaaaa.....ya sudah bayaarr!! Baruuu ajaaa!! Kamu dari tadi ditelpon nggak bisa-bisaaaaaa!!”
Belepotan segala alasanku tentang batere habis dan charger yang ketinggalan. Aduh ini nggak akan membantu. Segera aku cut.
“Trus sekarang gimana dong?”
Dudul...dudul...dudulll!!! Menyesali kurangnya koordinasi dan lupa ngecas nggak akan berguna. Yang pasti sekarang kita punya tiket dobel! Alamak!
Oke, setelah sama-sama menarik napas (hub telp diputus dulu tentu, nggak mungkin menghela napas kalo sambil eyel2an kan?) akhirnya telpon lagi. Menimbang jam main XXI Cito yang lebih awal, yaitu jam 13.15 akhirnya diputuskan memakai tiket XXI Sutos aja. Lagian, aku sudah berada di sekolah, sedangkan Mbak Diana dan Mbak Lisa masih di XXI Cito. Which means.....mereka masih mungkin menjual lagi tiket yang sudah dibeli...
Sejenak setelah diputuskan, kita bertiga diam agak lama.....kemudian ngakak bareng2 didepan speaker hape...
“Jadi kita disuruh jadi CALO, gitu????” sambar Mbak Lisa.
“Ya habis mau gimana lagiii???” jawabku.
Next thing is history...mungkin dalam sejarah, baru kali ini ada Ibu-Ibu jadi calo dadakan. Hebatnya, 15 menit kemudian ketika aku telpon lagi, tiket mereka udah habis terjual. Hebaaattt gimana caranyaaa???
:::::.....
Waktu ketemu, cerita yang dibawa Mbak Diana dan Mbak Lisa sungguh dudul...
Jadi kan mereka datang ke Cito, trus antri...lama karena rame. Sambil telpon2 aku siapa tahu aku juga beli. Tapi hp ku tak bisa dihubungi. Akhirnya merekapun memutuskan jadi beli tiket.
Di salah satu loket (dari 3 loket yang online satu sama lain), waktu terbanyak habis untuk menyusun tempat duduk. Ini juga dudul, karena begitu mereka memilih sederet tempat duduk, tiba-tiba 3 atau 4 seat dibooking sama orang lain (lewat loket sebelah). Ini terjadi berulangkali sehingga “perebutan” seat nya harus diwarnai eyel2an sama pembeli sebelah. Memalukan Part 1.
Begitu selesai bayar, kan aku telpon tuh, memberitahu kalo aku juga sudah beli tiket. Kemudian diputuskan Mbak Diana-Lisa harus menjual kembali tiket yang sudah dibeli. Idenya, tiket mau dititipin ke petugas loket. Setelah tanya2, ternyata mereka mau membantu. Antri lagi kan? Begitu sampai depan loket, bukannya beli tiket, mereka malah menitipkan tiket untuk dijual. Iya, tiket hasil rebutan seat yang heboh tadi itu! Sekarang malah mau dijual lagi. (wakakakakakak). Memalukan Part 2.
Sekarang tiket sudah ada ditangan petugas loket bioskop. Mbak Diana-Lisa pun keluar dari antrian, menunggu sambil liat2 sana-sini. Ngobrol sana-sini (aku yakin isi obrolan mereka pasti ngomelin aku dan hape-ku **keluh** aku yakin!). Beberapa saat kemudian, tanya ke petugas, ternyata semua tiket sudah terjual semua (duh untung filmnya laris, jadi sebentar aja udah habis). Demi menghindari tatapan pengunjung lain, merekapun antri lagi (untuk ke-3 kalinya!) hihihi. Sesampai didepan loket, mereka menerima uang hasil penjualan tiketnya. Baru mau beranjak, Mbak Diana balik lagi kedepan loket.
“Mbak, uangnya kurang 10 ribu nih Mbak!”
“Ohh...masak sih Bu?”
“Iya nih, liat tuh kan..**sambil menghitung dengan nada protes menyodorkan uangnya kedepan hidung petugasnya**..nah ya kan, kurang kan?!”
Pengunjung lain sudah memberi pandangan aneh. Semacam “sudah ditulungin jualin tiket, mbokyo diikhlaskan aja kenapa sihhh???Orang cuma 10 ribuu???”
Untung ada petugas lain yang menyelamatkan muka semuanya dari malu (semua, kecuali muka Ibu2 ini).
“Buk, itu uangnya jatoh tuh Bu...Sepuluh Ribu...” kata si petugas itu sambil menunjuk ke lantai.
“Ooohh...iyaaa...jatuuhh ternyataaa... **kali ini mukanya udah cenngengesan gitu**....maaf ya Mbak, jatoh ternyata...” kata mbak Diana sambil cengar cengir.
“Iyaa...makasih banyak ya Mbak...mari...” pamit mbak Lisa, lebih cengar-cengir lagi
Keduanya pun langsug ngibrit keluar.... Memalukan Part 3 rasanya sudah lebih dari cukup!
Oalah...
:::::.....
Kedudulan belum berakhir.
Kali ini kita semua sudah berkumpul di lobby bioskop. Rame banget memang! Anak-anak semua exciting! Tiket sudah ditangan (tidak dobel lagi, thanx to kedua ibu yang ternyata punya bakat terpendam jadi calo karcis itu hihihi), rencananya kita booking 3 baris. Dua baris depan untuk anak-anak, dan baris paling belakang untuk ibu-ibu. Jadi akan lebih mudah menagwasi anak-anak ini.
Waktu mau masuk ruang cinema, semua berbaris (hahahah). Semua mata nanar melihatku yang membawa rentetan panjang tiket. Kita yang dewasa pasti memilih untuk berombongan masuk dan menyerahkan ke-29 tiket itu kepada satu orang saja. Tapi ini anak-anak. Tatapan nanar mereka ke arah tiket (bukan ke arah aku yang bawa **keluh** ternyata..) mengirimkan pesan yang jelas : KAMI INGIN MEMBAWA TIKET SENDIRI-SENDIRI.
Menyobek tiket, ternyata tidak semudah yang kukira. Apalagi dengan suasana kacau dikelilingi krucil2 yang pada teriak2 ini.
“Aku mau dekat Kio” kata Abe
“Aku sama Cenna, ya Tante” teriak Shafa
“Aku mau deket mas Abe” kata bea
“Aku mau deket Kio, Beaaaaaa... kamu sama cewek2 saja” sanggah Abe
“Aku mau ini, tante”
“Aku mau itu”
Ampyunnnn akhirnya kubagi tiket dengan sembarangan (mana film dah mau mulai, mana sempat liat no seat). Pikirku, nanti disusun ulang didalam tempat duduknya. Gampang tinggal tuker2an aja kan?
SALAH!!!!!
Begitu didalam, hampir semuanya kompak.... Membaca baik-baik nomor seat yang tertera di karcis, dan sejurus kemudian mencari kursinya.... Dan heboh!! Semua ngotot duduk dengan tertib, di tempat yang sesuai dengan yang tertera di tiket! Kemudian heboh karena si A kok jadinya dekat dengan si B? Padahal tadi sudah pesan mau duduk dekat si C?? Alamakkkkk
Satu hal yang menarik dari anak-anak adalah ketika kita mengharapkan mereka untuk tertib, mereka seringkali akan bertindak "nggak mau tertib". Sebaliknya, giliran kita (dengan dudul) mengharap mereka untuk tidak tertib, mereka malah maunya tertib!! (hihihihi)
Akhirnya oh akhirnya...susunan duduk pun jadi dudul. Barisan belakang diduduki anak-anak, dan ibu-ibu malah duduk didepan!! Ini gara-gara kebetulan anak2 mendapat tiket di row belakang, dan mereka keukeuh nggak mau pindah! Hwahahahaahahah jadi terbalik deh, ibu2 jadi pihak yang harus DIAWASI oleh anak-anak! Ibu-Ibu pun kacau, bentar-bentar harus menelengkan leher kebelakang tiap kali anaknya panggil-panggil....oalah untung nggak ada yang kejang otot lehernya...hihih
Dudul ya...tapi semua terbayar lunas! Semua senang, seru dan filmnya pun lucuuuu dan bagus sekali! Pokoknya nggak kapok deh, kapan2 kita nobar bareng lagi yaaa.... (dan aku pun resmi dilantik jadi “tukang beli tiket” kalau lain kali ngadain nobar lagi! Biar nggak dobel2 belinya!) huhehehee
:::::.....
(Catatan : saking hebohnya kamera sampe ketinggalan di mobil. Mau ambil, film udah keburu mulai. Jadinya ini foto seadanya diambil pake hape. Foto-foto lain yang lebih oke dan heboh masih ngendem di kamera Mb Agustin hiksss.. cepetan diupload dong mbaakkk...)
::::::::::..........
update :
ah, ternyata foto-foto lain sudah di upload sama Bunda Agustin, bisa dilihat disini... http://shadafa.multiply.com/photos/album/9/nonton_bareng
xie xie ni, bunda... :-)
wah happy ending ya..tiket terjual habis anak2 happy..ckckckckck hebat nian ibu2 ini....
ReplyDeletehehehehe .. :)
ReplyDeleteseru dan cape bacanya...
kebayang hebohnya yang ngantri 3 kali ..
hehehehe :p
salut buat ibu2 yang jadi calo!!
ReplyDeleteHuahahahaha... Btw kenapa simcard di hp kantor sama yang mau dicas nggak ditukar aja Mbak? Tapi kalau gitu malah kejadian serunya berkurang :D. Jadi tambah pengin nonton nih, kemarin di 21 Solo belum ada sih...
ReplyDeleteyang hebat yang berdua jadi calo dadakan itu tuh Mbak hihihi
ReplyDeleteduh La, hari itu aku juga capek banget hihihi
ReplyDeletemalamnya waktu kelonin anak2 tidur, aku juga bablas tiduuurrrrrrrr sampe pagiiii hihih
aku juga! :-D
ReplyDeletetapi mereka sudah mengaku kapok, paling nggak kalo mau nyalo lagi, nggak mau di Cito deh, takut kalo sudah di black-list nggak boleh masuk kesitu lagi **petugasnya sebel** huehue
hape kantor CDMA semua La, sedang aku pake GSM :-D
ReplyDeleteKungfu Panda lucuuuuuu bangeetttttttt dan pelajaran yang bisa diambil bagus sekali, baik untuk anak2 maupun kita yang udah dewasa
**Leila ini masih di Jawa tho? kapan balik ke belitung?
Udah balik ke Bangka kok Mbak, malah gantian suamiku yang ke Jakarta sekarang :D.
ReplyDeleteHallah gantian.... :-D
ReplyDeletewecks, berani juga ya ditinggal sendirian aja disitu?? **ingat masa2 dulu juga sering ditinggal seorang diri dirumah berhari-hari** :-D
GYAHAHAHAHAHAHAHAHH...
ReplyDeleteasli.... dudul puollll!!
Ya harus berani Mbak :D. Tadi sempet bete juga sih listrik mati, mau nonton nggak bisa, baca kok ya gelap, ngempi takut batere hp abis... *OOT*
ReplyDeletetiketnya puajaaaang uamaaat. hehehe
ReplyDeleteini memang asli, bukan basa basi...silakan silakan **gaya tukang jamu**
ReplyDeletewekekekekeke senang bisa menyenangkan hati si mpok :-b
urusan listrik mati, noh belajar sama Harlia aja La, udah pengalaman dia, gimana hidup tenang tanpa listrik **eh PLN maksudnya**
ReplyDelete:-D
pan ada 29 El...jadi panjangggggg 3 roowww huehuehehe
ReplyDeletesatu cara, La...
ReplyDeleteBAKAR PLN!!
:p
.....hhhhhhhh........**menghela napas panjang**..........keluar deh darah si pitoeng nya......
ReplyDeletedarah pitung? apa maksudnya, mbak?
ReplyDeletembak... maaf, baru sempet tadi pagi ngirim kadonya. soalnya baru ketemu. hehehehe
Ternyata..... DUDUL itu penyakit menular juga ya.... tadinya kupikir cuma ibu yang dudul..... temen-temennya juga udah ketularan..... semoga anak-anak udah diimunisasi DPT (dudul protection & treatment)..... seruuuuu......
ReplyDeleteitu lho.... tukang bakar-bakaran pln.... (jaman si pitung mah blm ada pln ya?)
ReplyDeletehehehehe itu si Harlia....mau bakar PLN.... :-D
ReplyDeletebukan kamu El... walah sesama betawi sih, jadi merasa deh heheheheh
aduhhhh aku dengan deg2an cemas menunggu kiriman **:-D**
makasih banyak ya sebelumnya, kamu baik sekali **hugs**
*berdehem2 sambil melirik wahida*
ReplyDelete:))
Gampang, cari pembangkit listrik tenaga kotoran sapi ajah..hahahahahaha
ReplyDeleteyang sengsara aku ketitipan Bei yang umyeeek terusss...bolak balik minta dibukain tasnya, ambilin minumnya, bukain makanannya. jadi nggak konsentrasi.. tapi seneng banget bisa bareng begini.
ReplyDeleteagustus lagi ya mbaaaa...k
bisa dipake buat setagen!!!!
ReplyDeleteha ha ha
hahahaha seneng deh si Harlia, Pak...
ReplyDeletekarena dia juga berpikir begitu...
**pan dia memang sudah ikut ketularan dudul**
huehuehuehheue yang ini komentarnya khas dokter bangeettttt!!! :-D
ReplyDelete**contohnya orang yang ketularan sampe mau cerita jari kena cutter yang belum selesai tadi kan,...?**
ReplyDeletehalaah Mas Bambang kok malah ngomongin telek sapi... huahaahhaah
ReplyDelete**satu lagi orang sudah ketularan dudul** :-b
hihihi itu juga! nanti kalo ada lagi, kita batesin aja, pendaftaran ditutup tgl ini jam ini...
ReplyDelete**wis peserta susulan, ngrepoti pisan yoo??? mbok e malah kencan sama hulk huehueheh
se-se-set-setagen....mbak??
ReplyDeletehahahahahah kabeh malih ketularan dudul kie...
sebenarnya nobarnya dibagi dua ada yang nonton kungfu panda n Hulk........nah yang nonton hulk pun heboh juga .....meski cuma 7 orang (3 dewasa 4 anak2)...ada yang kaki masuk di Tasnya mbak ithok...popcorn bertebaran (ada yg nyempil jg didalam tas)....ada yang ditelp ustad bolak balik tp takut ngangkatnya......hehehehehehe...tapi nobar emang hebohhhhh
ReplyDeletewakakakakak dan hebatnya kehebohan itu 95% HANYA diakibatkan satu anak saja kan??? **cekikikan bayangin wajahe Adel**
ReplyDeletepaling top memang cerita kaki masuk tas itu mbak! hahahaahah
eh, sana ndang diposting aja sana! :-D
wakakakk yang ini aku baru tauu!!!! sopo iki sing ditelponnn??? **ngakak guling2**
ReplyDeletebener dudul abis, kebayang telpon order paku segala
ReplyDeleteaku paling banyak ngajak nonton 9 anak ABG
teganya, semua ibuk-ibuk nitip ama aku,
termasuk pas pulang anak2 ikut ke rumah 4 orang
ini sih namanya penyiksaan kak Mia...hehe
ReplyDeletetapi jujur, pasti ada kepuasan sendiri kalo ingat bahwa ke-9 anak ini akan selalu mengingat pengalaman seru nonton sama Tante Mia, iya kan? :-D
**nah PLN di depok udah nyala lagi ya ternyata, tuh tadi kita juga sempat ngobrolin listrik mati kak, ada tips seru dari Harlia hihihi**
**selamat juga yeee buat yang baru luluuussss (kedip2 ke Afra) wah sekarang bisa puas2in baca buku menikmati liburan doonngg....sebelum tegang lagi nunggu penerimaan SMP** :-D
listrik udah nyala, blm sempat nulis, masih haru, hiks
ReplyDeleteJangan dibakar deh, mungkin lebih enak disiram air?
ReplyDeletePelajaran Buk, kalo mau nobar lagi, siapin waktu yg panjang sebelum masuk biar punya waktu cukup untuk mbagi tiket. Trus ibu2nya harus hapal denah kursi di dalem bioskop berikut nomornya, supaya tiketnya sesuai dgn bangku yg diinginin anak2. Jadi ibu2nya kan komplit tuh kemampuannya, bisa jadi calo tiket, penjaga counter tiket, penjaga pintu masuk bioskop yg juga bisa nunjukin letak kursi. Ini mau nonton bareng apa mau alih profesi bareng yak? :))
ReplyDeleteHi...aku mbak yang galak itu !!!!! Aku sampai nggak tau knapa tiba2 panda itu ditandu karena aku sibuk membagikan ransum dan ngurusin 2 anak TK di sebelahku yang melainkan bukan anakku tapi titipan trus nitip tas juga minta bukain tas, minum, popcorn eh trus ibunya sms lagi ...ANAKKU BELOM PIPIS. Oh no !!!!!. Anaknya dipipisin nggak mau tapi burungnya dipegang terus lagi ???? mau dipaksa takut nangis krn bukan anakku
ReplyDeletetapi di cerita kelanjutannya..
ReplyDeleteyang dudul bukan gw.... :P
Whuhahahaaaaaaa......
ReplyDeleteLOL dech......, syukur nich kursi enggak sampai terjengkang.....
Kalo diukur panjangnya brp cm yo ? huahahaha...aku gak kebayang ngrobekin tiket satu-satu di tengah anak2 yg ribut...........
ReplyDeleteDalam keadaan kepepet, jadi calo-pun dilakon-in he he he...
ReplyDelete***Gak kebayang tampang ibu2 yg antri lagi ke bagian tiket buat minta tolong tiketnya dijual-in lagi........
keknya harunya bakalan semalaman nih... :-D
ReplyDeleteketauan kalo mertuanya orang jawa... **lho?? apaaa hubungannya??** wekekekek
ReplyDelete**menyimak pelajaran dengan seksama**
ReplyDeletewecksss taip lama-lama kok dudul juga..heuhuee aku udah ngira, dasar mbak wie :-b
hihihi kan kamu gajah = galak2 jinak juga ah! :-D
ReplyDeletehahahahaha baca komenmu aja, aku serasa lagi panik ditengah2 tas, minum, popcorn, dan SMS yang bikin gubrax, oalahhhhhh pengalaman tenan!
lain kali, pokoknya nggak ada lagi acara nitip anak2!! **mbak ithoooo baca iniii yaaa???** hihihi
Har, kelanjutan cerita tadi, PM in yaaaa takutnya besok gak bisa onlen di YM ** dan aku penasaran poll**
ReplyDelete**INI SERIUS MPOK!! AKU TUNGGU!!**
syukurlah...kalo nggak nanti mas Toto diprotes penonton yang duduk di belakang lho, apalagi kalo mereka anak2 TK....pasti heboh protesnya **pura2nya mas Toto lagi ada di bioskop juga hueheh**
ReplyDeletesampe kemringet tenan aku mbak! :-D
ReplyDeleteaku sih kebayang...dan tak bisa melakukan yang lain kecuali ngakak **haahahhahahah**
ReplyDeleteyaaaa, disini blom tayang :(
ReplyDeleteSiapa lagi kalau bukan mamanya den Mas Bei.......lagi seru serunya nanya..."gimana nih mbak diangkat pa nggak...???...gak usah....kubilang...hehehehehehe
ReplyDeletewhekeke....triple dudul ini mah..
ReplyDeletemba,kebayang ga kejadian ini jamannya sebelom ada HP......:)))
gak ah..
ReplyDeletentar aja gw post di blog
...klo sempet!
bwahahahahahaahh!! :P
gak jelas buk, mana yang Wahida,Novi, dan Lisa.
ReplyDeletepodo kabeh.
yaaaa...tapi asli seru banget Myr, cocok buat anak-anak...pesan moral yang disampaikan juga baguusss :-)
ReplyDeletekesian bener si olib.... :-D
ReplyDeletehahahahahah nggak kebayang Teh!! **ngeriii** hihihi
ReplyDeletehalaaaaahhhhhhhhhh :-(
ReplyDeletekalo Mbak Novi pasti jelaslah...yang paling kecil diantara kita bertiga pasti dia! hehehe
ReplyDeletemaksudnya calo tiket......? (Diana)
ReplyDeletelagi ol nih?
ReplyDeletekecil menyamping maksudnya....bukan kecil kebawahhh :-D
ReplyDeletehauhauhauhauuu barusan sudah puas denger cerita dudul nya si mpok....beneran mpok, mending diposting ajah!
ReplyDeleteTapi tetep ada yang pasang gaya taruh telunjuk di pipi lhoooooo... *baru pegang komputer nih*
ReplyDeletehahahahaaha jeli juga ya Tante Leila :-D
ReplyDeleteWehehehhehe, kami jg nonton sama anak2.
ReplyDeleteDi Megaria.
ASIK!
Hehehehhe....
kamu dimana?
ReplyDeleteDi tangga?
semoga beli tiketnya nggak dobel2 juga :-D
ReplyDeleteho'oh
ReplyDelete:-D
(dan aku pun resmi dilantik jadi “tukang beli tiket” kalau lain kali ngadain nobar lagi! Biar nggak dobel2 belinya!)
ReplyDeleteselamet yaaaaa..
kapan dilantiknyaaa?
jadi selain tukang jaga warnet karena komen selalu double-2, kamu juga tukang beli tiket tookkhhh??? *kaguuumm dengan keuletanmu*
tengkyu tengkyu...**serasa baru nerima oscar**
ReplyDeletekau akan melongo kalo tahu ad berapa saja profesiku Mbak!!
:-D
rame rame
ReplyDeleteasik asik...
asik mas, ada yang berubah profesi jadi calo barang e.... :-D
ReplyDeletepernah jadi calo ya??? pengalaman niii
ReplyDeleteloh, belum baca critanya ya??
ReplyDeleteudah lumayan sih pengalamannya hihihih
:-D