Tuesday, March 25, 2008

[Samita] The Review


Inilah buku yang seminggu ini menyihir dan menyeretku ke masa 600 tahun yang lalu ketika Majapahit berada di bibir jurang sejarah. Bahkan Abe pun tertarik dengan ceritanya, dan selalu meminta update setiap aku menyelesaikan satu bab. Tadi malam, endingnya benar-benar sukses bikin aku meriang!! Aku benar-benar terkena dengan telak oleh Tasaro kali ini.

“SAMITA – Bintang Berpijar di Langit Majapahit” 

Di review ini akan kutulis saja narasi di 2 versi covernya. Untuk membedah apa saja isi bukunya yang membuatku tersihir, aku akan perlu banyak postingan tersendiri. Tentang Hui Sing alias Samita sendiri, tentang kebesaran nama gurunya Laksamana Cheng Ho yang sama sekali bukan omong kosong, tentang cinta sejati yang pada akhirnya hanya akan menjadi hak Allah SWT semata, tentang indah dan dalamnya filsafat kuno Jawa, tentang menelusupnya ajaran agama Islam ke Jawa Dwipa, tentang carut marut politik dan kekuasaan yang menggerus hati nurani siapa saja, tentang saratnya pelajaran yang bisa diambil dari sejarah, duh banyak!!

Aku, adalah orang yang sangat malas belajar sejarah, bahkan sejarah leluhurku sendiri karena terlanjur tumbuh dalam keluarga Jawa yang sudah tidak njawani lagi. Nilai-nilai agama Islam selalu lebih dikedepankan dalam keluargaku. Tetapi setelah membaca buku ini, kebanggaanku tiba-tiba membuncah tumpah ruah. Kebanggaan karena merasa sangat beruntung ditakdirkan menjadi Muslimah...dan menjadi orang Jawa!!

**sekarang, aku tak akan perduli lagi tentang harga, itu buku-buku "Gajahmada" yang setebal bantal bakalan kuborong semua serinya!!** :-D

**sakaw euuyy** :-D

So, one thing I can leave you with, is this : BACA BUKUNYA!!... BACA BUKUNYA!!... BACA BUKUNYA!! (ok, that was three things..) :-D

:::::.....

Kegelisahan mencuat di hati Hui Sing. Pelayaran pertamanya ke Jawa Dwipa dihadang peristiwa mengenaskan. Ratusan ping-se (tentara) Kekaisaran Ming dibantai pasukan Majapahit. Saat itulah, kitab pusaka “Kutub Beku” milik gurunya, Laksamana Cheng Ho, raib. Celakanya, hanya dia, Juen Sui dan Sien Feng (ke-3 murid Cheng Ho) yang dicurigai sebagai pencuri kitab ilmu tenaga dalam aliran thifan pokhan itu.

Demi kepentingan negara, Cheng Ho menunda penyelesaian kasus itu. Dia memimpin ribuan ping-se menuju Majapahit, menemui Prabu Wirakramawardhana, menuntut pertanggungjawaban Raja Majapahit itu.

Sampai di kotaraja Mojokerto, Keraton Majapahit diguncang rajapati (pembunuhan). Cheng Ho menduga, pembunuh yang berkeliaran di keraton ada hubungannya dengan pencuri Kitab Kutub Beku. Benarkan demikian? Lalu, siapakah diantara ketiga murid Cheng Ho yang mencuri Kitab Kutub Beku, sekaligus mengkhianati perguruan? Ataukah, ada orang lain yang bertanggungjawab terhadap peristiwa menggemparkan itu?

Ketika Majapahit terpinggirkan ke bibir jurang sejarah, Hui Sing melahirkan dirinya sendiri, menjadi sosok baru laksana samita (bintang). Bersinar tanpa lelah...

:::::.....

Hui Sing harus meninggalkan Tiongkok, mengikuti gurunya, Laksamana Cheng Ho. Sampai di tanah Jawa, gadis belia ini terjebak dalam perseteruan berdarah saudara antara Majapahit dan Blambangan. Cintanya jatuh kepada orang yang salah, bahkan nyawanya terancam oleh pengkhianatan beruntun. Dalam harapan yang hampir putus, napas nyaris mendekati ujungnya. Hui Sing memutuskan untuk bangkit, melawan takdir!

Novel berlatar belakang keruntuhan kejayaan Majapahit ini menghamparkan perjuangan panjang seorang pendekar Muslimah dalam menemukan jati dirinya. Terpisah ribuan mil dari tanah kelahirannya, Hui Sing berjuang seorang diri meredam pengkhianatan, menundukkan penguasa bodoh, sekaligus menemukan cinta sejatinya.

:::::.....

“Tasaro adalah penulis muda yang mau berkeringat dan berdialog dengan sejarah. Semoga Tasaro terus bersemangat menggali warisan sejarah.” – Taufiq Ismail (sastrawan).

“Tasaro meramu cerita sejarah, jurus-jurus silat ala Kho Ping Ho, dan kisah cinta... lebih berfantasi!” –Koran Tempo

:::::.....


94 comments:

  1. gpp panjang mas, yang penting sampeyan baca ya bukunya... hueheheheheh :-b

    **walaupun cukup geli hanya membayangkan mas samsi pegang buku ditangan kiri dan baygon ditangan kanan** :-D

    ReplyDelete
  2. senenganku cuma baca kitab kuning wae :)

    ReplyDelete
  3. kitab kuning terbitan negoro endi hayoooo??? :-b

    ReplyDelete
  4. Selama ini baru baca karya nonfiksi Tasaro (cerita awal pernikahannya) dan lumayan suka. Udah banyak yang cerita bagusnya Samita, jadi pengin beli tapi... hmm... nunggu bulan depan kali ya (semoga rapel kenaikan gaji udah turun). Oya Mbak, Al Hikmah masuk Nova ya... Kemarin baca, tentang market daynya yang diulas.

    ReplyDelete
  5. gpp La, yang penting baca, gimana pun caranya!! percayalah, orang seperti kamu **seperti apa?? hihihi** nggak akan mau dan rela melewatkan yang satu ini!! :-D

    Tabloid Nova? wah aku blum tahu, sekarang mo kedepan kompleks ah, beli Nova..thx infonya ya :-)

    ReplyDelete
  6. yang gambar pentol item2 itu lo....itu kuning kan ? kitab kuning.. hehehe

    ReplyDelete
  7. wahhhh kalo itu mah bukan kitab kuning mas...tapi kitab item!!

    **dasar dudul** :-)))

    ReplyDelete
  8. iki lo maksudku mbakyuuuuuuuuuuu.....

    ReplyDelete
  9. itu beneran mbak Samita muridnya Cheng Ho? atw cm fiksi aja?

    ReplyDelete
  10. dari tadi aku udah search kemana-mana tapi blum juga menemukan bukti bahwa hui sing adalah bener2 nama murid Cheng Ho (Zheng He)...

    **wah tapi kalopun itu cuma fiksi, aku nggak keberatan sama sekali!!! huheeheh very inspiring :-)

    ReplyDelete
  11. Makasi reviewnya Da, kutunggu lanjutannya (kalau sempat, pendapatmu pribadi atau apa untuk tambahan)
    Laksamana Cheng Ho memang hebat, salahsatu Muslim terbaik di jamannya
    tapi kasian ya, beliau orang kasim (dikebiri)
    duh, seandainya dia pria sejati, pasti banyak anak yang hebat yang dilahirkan istrinya

    *kebayang betapa rajinnya Tasaro mencari data untuk penulisan novel berlatar sejarah*
    *huhu...coba tau bagus pas Gramedia Cijantung diskon 30% , kan lumayan menghemat*

    ReplyDelete
  12. iya La, ini aku barusan baca!! :-)

    business day selalu seru lho...kapan2 kalo ada aku postingin ya, apalagi tahun depan Abe udah kelas 2 jadi ikut serta hehe

    ReplyDelete
  13. duh Kakak!!!! itu juga lho yang selalu aku pikir setiap kali inget dia itu kasim!! :-D

    ...sayang banget gen-nya ya.... :-(

    ReplyDelete
  14. btw.. apaan sih orang Kasim? :-?
    maaf y mbak gga tau..

    ReplyDelete
  15. novel novel sejarah emang bikin kita kadang ragu dengan apa yang diajarkan bapak dan ibu guru di sekolah mbak

    (sama juga rahasia meede mbak, kalo ga salah risetnya kan didanai Mizan)

    ReplyDelete
  16. ada jurus-jurus silat ala Kho Ping Ho?.. ah saya mesti nabung dulu nih biar bisa beli bukunya :)

    ReplyDelete
  17. berarti postingan ini masih ada sambungannya nie mbak...
    (sangat ditunggu)

    ReplyDelete
  18. halah mas gede kok ya pake nabung segala lho
    lha itu yang disimpen di bawah bantal buat apa to

    ReplyDelete
  19. sepertinya bukunya banyak sih mas... biar belinya sekalian hihii.. dibawah bantal? yang ada cuman sarung bantalnya nih mas.. xixixixix

    ReplyDelete
  20. buat saya yang suka banget buku silat ... suka banget nih buku. soal sejarah hanya bonus ... hahahahahha

    ReplyDelete
  21. kalo boleh bantu jawab, jaman dulu mereka dikebiri, sehingga menjadi kasim
    orang kasim adalah pria yang tidak bisa berketurunan
    (mengenai tehnisnya bagaimana, maaf saya juga kurang tau)

    ReplyDelete
  22. hehe iyo kan??

    coba kalo dia punya anak 2 aja, wahhh salah satu atau salah duanya kan bisa mewarisi bakat tenaga dalamnya yang luar biasa itu mas...belum lagi kebijaksanaan dan keluhuran hatinya, duuhhh... :-)

    ReplyDelete
  23. nah betul! Rahasia Meede memang satu contoh yang amat bagus :-)

    ReplyDelete
  24. kasim itu orang yang sudah dikebiri, Ma...
    jadi ya dia gak bisa mempunyai keturunan... :-)

    ReplyDelete
  25. ada!!

    alah gak usah pake nabung...di gramedia bisa kok bayar pake gesek, bli.... :-b

    ReplyDelete
  26. kumat!
    **nyengir sambil garuk2 kepala**

    ReplyDelete
  27. bukunya nggak banyak kok, cuman satu!! covernya aja yang 2, satu menempel di buku, satunya bisa dilepas...tapi bukunya cuman satu bli...

    *ayo cepetan beli harganya kalo ga salah 30-40 ribuan** huehheh

    ReplyDelete
  28. tul banget....
    tinggal gosak gesek (yang dibawah bantal buat jaga jaga aja mbak ya)

    ReplyDelete
  29. cari didalam sarung bantalnya!!! xixixixi

    ReplyDelete
  30. kalo sudah kadung jadi kasim.... dikloning aja bu.... sepertinya bukunya seru.... jadi penasaran.... kalo kho ping ho sih sudah khatam beberapa kali.... he.. he.. (itupun waktu SD/SMP)....

    ReplyDelete
  31. secara jaman dulu belum ada sunat laser....pasti agak2 mengerikan gitu kali ya kak...?

    :-S

    **bayangin golok, pedang, tombak, aduuhhhhhhh**

    ReplyDelete
  32. iya, buat bayar parkirnya aja bli... :-D

    ReplyDelete
  33. mau ikutan sakaw aaahhh.....
    (ntar, setelah selesai baca buku Tasaro yang lain, Pitaloka: Cahaya)

    ReplyDelete
  34. hihihi dapet sampel DNA nya gimana ya Pak? harus ngubek2 peninggalan sejarah siapa tahu waktu dia bertarung ada sedikit darah **atau ingus** yang menempel di pohon, trus terlindungi madu yang mengerig kaya di jurassic park itu hueheheheheh

    nah, buat penyuka kho ping ho, pasti suka juga sama yang ini :-)

    ReplyDelete
  35. husss.... gak usah dibayangin!
    ntar yang lain pada ikutan ngebayangin.... ;)

    ReplyDelete
  36. Pitaloka, uuhhhh bukunya aku udah lama beli tapi belum kebaca juga...sambil nunggu beli Gajahmada, aku mau baca itu aja ahhh...

    **thx udah mengingatkan ya Rik**:-)

    ReplyDelete
  37. iya Rik... **nurut**

    I just couldn't help it :-D

    ReplyDelete
  38. kok ya sampe segitunya bayangin prosesnya

    ReplyDelete
  39. eh jadi keingat juga satu novel sejarah yang lain yang belum kubaca dan masih ngendok di lemari, Taj Mahal-nya John Shors.

    *bingung sekarang, Taj Mahal dulu? atau beli Samita dulu?* :)

    ReplyDelete
  40. kalo buku beli aja dulu mas
    bacanya kan bisa kapan kapan ya

    ReplyDelete
  41. lagi kesel, abis 'dibantai' di meeting pagi.
    ya udah, sekalian aja mbalelo online ngga' kerja. hehehehhe....!

    dah, pulang dulu yaaa....

    ReplyDelete
  42. :-D

    too much curiousity will obviously kill us, yo mas??

    ReplyDelete
  43. ya sutralah, baca dulu yang udah kebeli itu :-b

    ReplyDelete
  44. wah, para penerbit pasti senang baca komentar mas Yudi ini! :)

    tapi secara penggemar buku, sepertinya saya ikuti saran mas Yudi deh....

    ReplyDelete
  45. hihihi aku kaya gini banget lho mas... :-D

    ReplyDelete
  46. oalah...ngambek to critanya hueheheheheh :-D

    ReplyDelete
  47. woi, katanya mo pulang????

    huehehehe dasar dudul... :-b

    ReplyDelete
  48. mbak..jadi nambahin list buku yang musti dibeli pas mudik niyyy...
    mana harus beli seperangkat kebutuhan bayi niyyy...
    duuu kopernya muat ndak ya?...
    yang penting...duitnya mmmmmuuuaaaat ndak yaaaaaaaaaa...
    hehehe....:p

    ReplyDelete
  49. kalo mau yang mengharubiru, baca dulu taj mahal.
    kalo mau yang plotnya cepat, silat, dan tricky langsung baca deh tuh Samita.

    karena saya pelahap buku jenis apapun, biasanya punya daftar antri buku yang banyak. kalo lagi pengin nangis bombay baca yang setipe thousand splendid suns, kalo mau yang cekikikan langsung baca Drunken Monsternya Pidi Baiq, kalo mau yang plotnya menantang baca Samita .... tergantung kebutuhan dan mood baca aja ... yang penting tiada hari tanpa membaca dan menulis ...

    ReplyDelete
  50. ya deh, nurut... aku pulang.

    *kepala tertunduk sedih, merasa terusir*

    ReplyDelete
  51. hahahahahah halah gayanya...

    habis ini pasti masih reply lagi... **mana ada orang yang bisa mengusirmu??** :-b

    ReplyDelete
  52. *lebih baik telat dibanding bengong*

    mbak..knp laksamana Cheng Ho dikebiri?

    *muka memerah karena yang paling ga gaul diantara semua yang ngasi komen disini.... ^_^

    ReplyDelete
  53. aduhhh kebutuhan bayi jelas no satu neng... :-)

    ntar kalo mudik, pinjam bukuku aja, ok?? hehehe

    ReplyDelete
  54. nah! tips yang sangat menarik dari mas ben...!! :-)

    pengalaman : pernah berbulan-bulan aku berkali2 harus baca bab 1 buku Harafisy-nya NaguibMahmud....bab 1...taruh...bab 1...taruh...gitu terus gara2 pas gak mood....tapi begitu mood, bukunya langsung habis dalam seminggu :-D

    ReplyDelete
  55. hueheheheh

    kalo alasannya aku kok kurang tahu persisnya ya Rela, tapi kalo di Tiongkok jaman dulu kan banyak tuh, perguruan2 sila ala shaolin...dan menurut cerita, para biksu kan juga kasim...mungkin terbawa dengan budaya ini, nggak tahu juga ya...

    setiap menyimak dunia persilatan dari film atau buku, aku selalu merasa sayang lho, melihat banyak para pendekar yang memilih untuk tidak menikah....sekali lagi, kalo bakat mereka tinggi, kan sayang gennya tuh??? :-D

    ReplyDelete
  56. wah.....si Arik bener2 pulang ya??? **celingukan**

    :-(

    ReplyDelete
  57. ok! kt janjian di perempatan mana ya mbak yang paling deket antara Bandung - Surabaya?...hehehe

    ReplyDelete
  58. Oh jadi fiksi toh, kirain buku yang mencoba mengungkap kebenaran sejarah. Tapi boleh juga tuh kayaknya kalo cerita pendekar2 hehehehehehe

    ReplyDelete
  59. di perempatan moroseneng aja ...
    hihihihihi

    ReplyDelete
  60. Mba. digramed ada tidak..???berapa harganya...???tebalnya sama dengan buku-buku gajah mada karangan LKH tidak??lebih banyak cerita silat atau sejarahnya??kalo kaya Kho Ping Ho sih pasti silatnya yang dikedepanin ya?

    ReplyDelete
  61. kalo ga salah setebal gajah mada ya mbak...

    ReplyDelete
  62. wah, di perpus sini bakal ada ndak ya... *yang gak modal*

    ReplyDelete
  63. he he he yang penting penuhi dulu rak bukunya mas ari,
    kalo lagi nganggur atau suntuk terus lihat buku buku berjajar di rak, kok kayaknya adem tentrem ya
    (meski ga dibaca he he he dilihatin aja)

    ReplyDelete
  64. dulu ayat pertama yang turun juga 'baca' kan mbak ya (baik yang bermodal maupun yang ga modal, apalagi yang modal modal)

    ReplyDelete
  65. setengah fiksi setengah fakta sejarah Ven...asik kok :-)

    ReplyDelete
  66. huhuuuu Ariik...maafkan akuuuuuuuu huhuuuuu :-((

    ReplyDelete
  67. aku belinya di gramedia kok...kalo gak salah 38 ribu, dan bukunya nggak setebal gajah mada, cuman 480 halaman :-)

    antara cerita silat dan sejarah imbang, bahkan lebih terasa falsafah2 jawa yang sangat agung tapi dijabarkan dengan mengalir dan tidak terkesan berat disitu :-)

    ReplyDelete
  68. ndak mas!! ini lebih tipis kok..

    kalo gajahmada kan setengah buku setengah bantal!! hueheeheh :-D

    ReplyDelete
  69. aduh, nggak janji juga Rind kalo di malaysia :-D

    kalo memang brminat, saranku sih titip aja kalo ada sodara indo yang mengirim sesuatu kesitu :-)

    ReplyDelete
  70. halah yo ojok diliatin aja mas....kasian bukune huheheheh :-D

    ReplyDelete
  71. hehe...tapi dipikir-pikir lagi, memang kalo bisa meyewa atau meminjam, kenapa harus susah2 membeli?? ya nggak? :-D

    ReplyDelete
  72. bagus, andaikan ada cheng-ho jilid II, sekarang ini, apa yang pertama dia lakukan yo ?

    ReplyDelete
  73. hehehehe.... aku datang lagi !

    *cengengesan, segar abis bangun tidur!*

    ReplyDelete
  74. Teh Rela,
    Cheng Ho tertangkap dan dikebiri oleh pasukan dinasti Ming pada usia 11 tahun saat Provinsi Yunnan (provinsi terakhir China di bawah kekuasaan dinasti Yuan - Mongol) ditaklukkan. Pada masa itu, pengebirian adalah simbol kemenangan dan unjuk kekuasaan dari penakluk/pemenang perang atas orang/wilayah yang dikuasainya.

    ReplyDelete
  75. weksss jangan lupa gosok gigi dulu sebelum dikau mengebom MP ku :-D

    selamat datang lagiiii!!!! :-D

    ReplyDelete
  76. oohhh ternyata gitu ya??? *thx Rik for da info**

    uuhhhh mengerikan yaa... itu tandanya yang kalah gak bakalan bisa lagi memiliki keturunan untuk membalas dendam, mungkin gt yaa... **ngeri, untung jaman sekarang udah ga ada yg kaya gini ya** :-S

    ReplyDelete
  77. beginilah kalau kuper dan kupernet.. tebask sendiri ya kepanjangannya). ada review bagus begini, ketinggalannnn!! :((
    mau dong aku baca. di gramedia/ karisma ada kan?
    :)
    PS. Kangennnnnn.

    ReplyDelete
  78. ada, ada! :-D

    PS back : iyoooooooo samaaaaaaa barusan aku pulang dari bertandang ke MP mu dan baru menyadari kalo ketinggalan banyak postingan hiksss jadi kita sama2 ketinggalan (satu sama) :-b

    ReplyDelete
  79. alhamdulillah
    samita sudah mendarat di banda aceh dengan selamat tidak kurang suatu apa
    ternyata setelah menyabetkan selendang ke muka raja, samita langsung terbang ke banda aceh
    mencari ketenangan di tanah rencong
    nuwun sanget

    ReplyDelete
  80. waaa sudah tamat ya bacanya....hebat hebat.....sama2....hueheheheheh

    aku asli meriang banget sama endingnya itu Mas!!! sangat bikin penasaran!! terutama dengan nasib anaknya... :-(

    ReplyDelete
  81. Wah,,,, jadi ngebet pengen segera buku kedua Samita terbit. Terimakasih semua...

    ReplyDelete
  82. kapan Mas? ditunggu deh...
    juga lanjutan Pitaloka-nya.

    ReplyDelete
  83. **melongo dalam waktu yang lamaaaaaaaaa, ampe ngiler**

    i-i-i-ini b-b-beneran Mas Ta-tasaro sendiri??? :-o~
    waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa **histeris**

    buku kedua Mas!!!! aku penasaran pol sama endingnya, ampe merianggg!!! :-D

    ReplyDelete
  84. iya! iya! iya!

    **masih melongo** :-o~
    **dan masih sampe ngiler**

    *met kenal buat Mas Tasaro nya, segera aku invite!!! hueheheeh :-D

    ReplyDelete