Inilah jadinya cerita kencan ultah pernikahan kami yang ke-12 di Makkah.
Rencananya, Sabtu malam Minggu itu, 3 Mei 2008, kami ingin menghabiskan waktu berdua di Masjidil Haram. Tak sedikitpun sebelumnya kami menyangka bisa seberuntung ini, berada di
Dalam pikiranku, pasti akan indah sekali bisa bermunajat berdua di depan Ka’bah. Berdoa berdua pastilah akan lebih mantap daripada sendiri. Apalagi yang kami doakan adalah keluarga kecil kami ini. Anak-anak kami, juga ketenangan dan keberkahan untuk rumah tangga kami.
Begitulah, dari pagi Subuh aku sudah dudul terserang haru. Gampang mewek tiap kali memandang baitullah, juga ketika diam-diam menumbukkan pandangan ke suami. Apalagi pagi itu dia banyak bertingkah konyol, tanda kebanyakan energi. Selain itu dia juga banyak becandain aku yang walaupun di
Selepas thawaf sunnah fajar, akhirnya Mas Iwan mengajak ke pharmacy, untuk beli obat biar gejala flu ku tidak menjadi. Dari tadi malamnya, dia sudah ribet “mengiklankan” salah satu merk obat flu di Saudi yang –katanya- tokcer! Di dua kali umroh ramadhan terakhirnya, obat inilah yang menyelamatkan dia dari flu yang berkepanjangan. “Habis minum, trus kamu istirahat, tidur, bangun2 pasti sudah seger lagi deh, hidung sudah plong nggak mampet, dan meriang sudah langsung ilang.”
Seperti lagak seorang dewasa yang menunjukkan isi dunia kepada anak-anak yang baru berjalan, dia pun mengajak aku masuk ke sebuah pharmacy.
Dengan wajah pede dia langsung meminta sebuah merk “Flutab, please!”. Oh jadi ini si obat andalan Mas Iwan itu, begitu pikirku.
Sepanjang sisa perjalanan ke hotel, dia masih nerocos tentang si obat tokcer. “Kamu nanti minum aja 2 tablet”.
Dua? Oh oke, kubaca dosis pemakaian, memang untuk dewasa dosisnya memang 2 tablet sekali minum.
“Mumpung pagi aku minum aja ya Mas, biar nanti bisa panjang tidurnya dan semoga malamnya sudah segar” kataku mengingat lagi rencana “kencan” didepan Ka’bah kami nanti malam.
“O iya!” sahut Mas Iwan setuju.
Duh, suamiku memang kelebihan energi pagi itu. Selepas sarapan, dialah yang membukakan bungkus obatnya, mengambilkan air minumnya, memberikan 2 tablet Flutabnya, dan ketika aku minum, dia dengan serius memperhatikan wajahku. Seperti seorang perawat yang berhadapan dengan pasien kolokan yang perlu dipastikan bahwa obatnya benar-benar ditelan! :-D Beberapa orang di ruang makan sampai ramai menggoda kelakuannya. “Mesrane reekk..!!” Hehe... Sumpah aku malu banget karena di keadaan “normal, biasanya akulah yang suka menggoda kalo ada pasangan yang dudul pamer mesra didepan umum begini... (Pamer mesra?? Halaahh, wong cuma minum obat juga, GR banget, jadi merasa agak eneg deh sama diri sendiri hihihihi). Beberapa yang tahu kalo kami sedang ultah pernikahan hari itu, juga kemudian mengucapkan selamat. Mas Iwan cuma cengar cengir.
Mengikuti ritme Saudi, habis sarapan adalah waktu panjang untuk tidur. Apalagi aku yang habis minum obat gini, langsung saja ambruk di ranjang. Mas Iwan? Dasar kelebihan energi, dia malah pasang TV, nonton bola!! Oalah..gak di rumah, gak di airport, gak di hotel yang dicari kok itu melulu. Kulihat dia ketawa setiap ada gol, karena sang komentator acara TV langsung berteriak “Allaaahhh....!!” :-D
Dhuhur di masjid kulalui dalam keadaan setengah sadar dan tidak. Pengaruh obat pasti, begitu pikirku. Maka habis dhuhur, aku langsung balik ke bantal. Aku bahkan sudah nggak sanggup makan siang.
Menjelang Ashar rasanya juga belum sepenuhnya kembali ke bumi. Tapi aku paksakan melek karena habis Ashar kami selalu melakukan thawaf sunnah sore hari. Siap-siap lebih banyak dilakukan Mas Iwan sementara aku cuma ngaplo duduk di ranjang.
Kamipun berpisah di masjid. Sekarang ini, jamaah wanita tidak diperbolehkan sholat di lantai depan Ka’bah (kemarin aku sempat diusir waktu pertama kali, dan sangat tidak enak karena waktu sholat sudah mau dimulai dan jamaah sudah penuh didalam masjid, aku jadi susah sekali menemukan tempat lain untuk sholat).
Tapi Ya Allah...selama sholat, kenapa kurasakan kepalaku bertambah berat? Pengaruh si obat lama juga ya hilangnya?? Dan pengaruhnya itu, rasanya nggak semakin menghilang, malah semakin bertambah-tambah saja. Sekarang kurasakan ada suara berdengung hebat di kedua telingaku. Rakaat terakhir, si jantung rasanya ikut bersuara, berdebam-debam semakin hebat, rasanya seluruh jamaah di Masjidil Haram akan bisa mendengarnya.
MasyaAllah, walaupun dalam keadaan begitu, aku langsung bisa menyadari bahwa aku sedang OVERDOSIS..!!
Langsung kutelpon Mas Iwan. Perjalanan dari masjid menuju hotel menjadi perjuangan yang luar biasa bagiku. Mas Iwan nyaris memapahku karena pemandangan yang bisa masuk ke otakku hanya blur...blur...blur... Suara yang memenuhi telingaku juga cuma nguing...nguing...nguing... Dan kurasakan didalam diriku berdentam seribu tambur yang bersahutan. Terakhir yang kuingat adalah Mas Iwan membuka pintu kamar hotel, dan kemudian rasanya aku meluncur kedalam tempat yang dalam dan gelap...
Kemudian, beratus tahun kemudian, kurasakan ada tangan menarikku dari tempat gelap itu. Hanya sayup-sayup suaranya “Sholat Maghrib dulu Nduk..” Rasanya aku menjawab sesuatu, tapi tak bisa kudengarkan suaraku sendiri. Kurasakan anggota tubuhku bergerak sendiri (atau digerakkan, aku tak yakin), terasa ada air membasuh. Kemudian gambar sajadah dan wajah Mas Iwan melintas bergantian. Wutt...wuutt... Kupaksa diriku sekuat tenaga untuk melakukan gerakan sholat dengan sadar, sambil duduk. Sehabis itu aku meracau penuh penyesalan ke Mas Iwan karena kami sholat dikamar hotel (bukan di masjid). Mas Iwan cuma menjawab “Sudahlah...” Atau sebenarnya lebih dari itu tapi aku sudah tak dengar lagi?? Karena tempat gelap itu sudah menyedotku lagi dengan kejamnya.
Selesai sholat Isya, sekuat tenaga aku coba berteriak, meratapi rencana kencan berdua kami di Baitullah. Ya Allah, kenapa jadi begini kejadiannya?? Bahkan Mas Iwan pun harus menghabiskan waktu di kamar hotel. Kulihat sekilas, di TV sedang tertayang channel Bloomberg. Dengan panik kuusir dia agar pergi saja ke masjid, tapi bahkan pikiranku yang sedang lemot pun tahu itu ide yang buruk. Meninggalkan istri sendirian di kamar hotel di negeri orang dalam keadaan overdosis obat flu, sungguh tidak cocok dengan kepribadian Mas Iwan tentu saja!
Ya Allah, Astaghfirullah.... Aku tenggelam dalam tangis di tempat gelapku. Ampuni aku Ya Allah, kalau dalam hidupku, aku seringkali terlalu ngotot berencana. Seringkali lupa bahwa aku hanyalah manusia. Hanya boleh berencana. Hanya bisa berusaha untuk kemudian mencoba untuk ikhlas. Seringkali lupa bahwa Kau-lah yang akan mengatur semuanya. S-e-m-u-a-n-y-a...
Baru setelah itu kurasakan tubuhku semakin dalam dan lemas meluncur, dan semakin gelap dunia... Tapi saat itu, aku sudah benar-benar yakin, bahkan di tempat paling tersembunyi dan paling gelap sekalipun, bahkan ketika kita hanya ditemani kesendirian, Allah masih akan mendengar doa manusia...
(Ya Allah... Untuk anak-anak kami... juga ketenangan dan keberkahan untuk rumah tangga kami...)
:::::.....
Aku mulai sadar mungkin sekitar 2 jam sebelum adzan Subuh. Yang pertama kulihat adalah wajah Mas Iwan yang kucel, tanda tak tidur semalaman. Dan rautnya yang panik khawatir ketika terus-terusan menanyakan keadaanku, saat itu membuatku lebih nelangsa lagi. Rasanya aku tak berani terharu, takut nggak kuat menanggung banyaknya rasa itu.
Lalu Mas Iwan cerita. Sepanjang malam, dalam tidur aku meracau tanpa henti. Kemudian menggigil seperti orang yang kedinginan, juga tanpa henti. Gigiku sampai bergemeretak dan sekali waktu kejang seperti kesakitan. Satu-satunya yang bisa membuatnya tetap bisa menarik napas adalah denyut nadiku yang katanya masih normal. Dengan dudul Mas Iwan mengaku sangat merasa ketakutan sepanjang malam. Beberapa kali hampir saja dia nekad mengangkatku keluar untuk meminta pertolongan, entah ke UGD atau apalah. Tapi kemudian aku jatuh tertidur dengan tenang, sehingga dia takut membangunkan aku.
Sepanjang malam Mas Iwan sama sekali tak tidur. Hampir sepanjang waktu itu, dia berada disampingku, memegang pergelangan tanganku untuk memastikan denyutnya masih stabil, menyelimutiku dengan khawatir ketika aku menggigil dan memeluk tubuhku ketika aku mengejang seperti kesakitan. Mas Iwan kemudian sibuk menyalahkan dirinya dan minta maaf karena ide minum obat sekaligus 2 tablet itu. Aku? Lebih sibuk lagi menyalahkan diriku sendiri atas banyak hal. Bagaimana aku dudul tak berpikir padahal selama ini tahu benar kondisi tubuh yang nggak kuat dosis tinggi (di Indonesia aku selalu minum dosis paling ringan, dan entahlah apa yang buatku berpikir bahwa obat di Saudi akan berbeda??). Bagaimana aku akhirnya membuat Mas Iwan kehilangan waktu beribadah di Masjid karena harus menungguiku di kamar sepanjang malam. Bagaimana aku menjadi begitu merepotkan...hikss.. hikss.. :-((
MasyaAllah...
Malam itu, tepat di ultah pernikahan kami yang ke-12 itu, Allah benar-benar dengan jelas menunjukkan kepadaku, jodoh seperti apa yang telah Dia pilihkan untukku...
Subhanalloh...
Rasanya aku tak bisa mengharap akan mendapatkan malam (atau kencan) yang lebih baik lagi dari ini
:::::.....
Hari berikutnya kami sudah bisa membuat lelucon dari kejadian malam itu. Beberapa teman umroh kami juga geleng-geleng mengetahui aku overdosis. Malah ada yang dudul mengira kami berdua memang sengaja mengurung diri di hotel semalaman untuk “second honeymoon”, dan karena itulah nggak ada yang berani ganggu atau menelpon ketika kami berdua tak turun untuk makan malam. Oalah... dudul... hueheheh
Lha iya...wong biasanya obat
hahahaha...
ReplyDeleteklo gw yang bikin judulnya pasti : Overdosis di Makkah
:p
eniwei... justru ini memang tipe kemesraan yang tiada tara kan? ^_~
oia.. hepi eniperseri buat kalian berdua... ^_^
hueheeheh
ReplyDeleteah judulnya nggak romantis kalo itumah Har... :-D
**so mixed-up to be over the top about romanticism** :-S
thx ya, hehe... :-)
masyaAlloh....setiap kejadian pasti ada hikmahnya...itu sih mungkin akibat ga bikin tasyakuran tuk ultah pernikahane...hehehehehhehe.....sorry yo mbak ...aq baru taw...jadi sekarang q ucapin : Selamat Berbahagia selalu di ultah perkawinan ke 12...smoga semuanya barokah...amien
ReplyDeletehuehehehe wong biasane yo gak pake tasyakuran kok wekk :-b
ReplyDeletemas erdian nggak tahu karena terlanjur selalu mengira bahwa kalo mengurung diri di kamar, berarti kami lagi honeymoon kan??? huahahahahah
padahal sing pas iku OD mas, ODEEEEE!!! **dengan wajah dan nada dramatis**
hihihih :-D
huehehe suwun doanya....doakan yang ke13 kami bisa umroh lagi bareng shafira ya, apalagi kalo TL nya njenengan lagi, bisa reunian huehehe :-)
ReplyDeleteObat Onta...??????
ReplyDeleteYang bener azah.....
oo minum obat flu onta... hihihi. lha kok nggak ke rs langsung mbak? kan serem...
ReplyDeleteaku kalo ultah merit kemana yah :(
ReplyDeleteAlhamdulillah. Happy 12th anniversary untuk mb.wahida sayang. Suatu kencan yang takkan terlupa selamanya pasti. Manusia memang hanya bisa berencana dan berdoa (plus usaha tentu saja), namun Allah semata punya kuasa untuk kita.
ReplyDeleteSaya memang banyak ketinggalan berita sekarang. Bukan karena disengaja. Insya Allah sekali-sekali saya tetap menjenguk mb Wahida di sini, agar silaturrahmi tetatp terjaga. selamat kembali dari umroh...Insya Allah ibadah mb Wahida dan mas Iwan diterima Allah st dan membawa berkah bagi semua.
masya Allah ... mata mbak tadinya ikutan basah ... ehhhh ... di akhir nya kok malah jadi cekikikan ... ya ampun ... bener2 sebuah kisah nih nduk ...
ReplyDeleteanyway ... selamat bertambah angka usia pernikahannya ... semoga senantiasa Allah berkahi dengan kebahagiaan, cinta & kasih sayang, kedamaian, dan berkah hidup ... :-)
*peluk erat & cipika-cipiki*
Happy 12th anniversary, mbak!
ReplyDeleteBarakallah...
Btw, 'seru' cerita OD-nya:))
Smua ada hikmahnya -kan?!
happy 12th anniv yaaaaa...
ReplyDeletewooww, 12 tahuunnn looh!
Ceritanya ya sediih, ya bikin panikk, tapi ada lucunya jugaa, hehehe
dari awal aku membacanya dengan serius, turut merasakan sakitnya, dan ikut prihatin.
ReplyDeletetapi ketika kalimat terakhir menyebut obat dosis unta, suwer... aku terpingkal-pingkal !
ngga' nyangka ya, OD di Mekkah?! hanya Wahida yang bisa begini !
salam TOP untuk mas Iwan. dan sekali lagi: happy anniversarry!
mesranya..heheh..happy 12th anniv yaa mba..:))
ReplyDeleteaku lakukan semuanya, menunggu dan tak tidur, hanya untuk kamu sayang...... tapi lain kali jangan OD kalo tak suruh minum obat greng hehehehehe
ReplyDeletemesraaaaaah....happy 12th anniv yaaa....
ReplyDeletewah wah serunya...plus ada' agenda''OD segala ckckck..gpp mbak kenang2an untuk diceritakan suatu hari nanti ke anak cucu..Met ultah pernikahan yaaaaa...moga langgeng terus selamanyaaa
ReplyDeletehuehuehhe segala macam yang di Arab kan terkenal dengan rumornya yang "serba besar" tuh Mas, termasuk dosis obatnya hihihi...
ReplyDeleteiyo Rind, 2 lagi!
ReplyDeletehuehehe pertanyaane pas gawe Mas Iwan, tapi mbayangne dia harus gendong aku ke RS pasti dudul sekali, lha wong jalan sendiri juga udah gak kuat :-D
duh kalo ingat2 lagi....bener2 beruntung bisa pulih lagi tuh besoknya :-D
huehehehe kemana aja gak masalah dong!
ReplyDeletekita juga gak pernah kemana-mana kok, sekalinya kemana, eh lha kok OD obat flu... huehehehhe
amin kak Lily...terimakasih doanya...
ReplyDeleteiya saya paham kok dengan kesibukan kakak.... hehe
tapi tetep, saya senang sekali tahu ada reply dari kak Lily... ;-)
saya juga karena kebanyakan jumlah kontak, suka nggak liat postingan baru kakak tuh **keluh** jadinya suka nggak tau kalo ada yang baru...padahal saya penggemar tulisan2 kak Lily... :-)
huehehehe kejadian itu memang sekarang akhirnya banyak jadi guyonan mbak, tapi asli pas kejadiannya, sama sekali nggak lucu memang... :-D
ReplyDeleteaduh terimakasih doanya, amiinnn **peluk erat balik** ^__^
makasih Mbak Mala...huehuehe seru2 gimanaaa gitu ya :-D
ReplyDelete**eh lama gak muncul disini, pakabar??** :-)
makasih Mbak Maya...iya nih udah 12 tahun, maklum pelaku menikah dini huehehhehe
ReplyDeletesemua pernikahan kayaknya begitu ya Mbak, ceritanya nano-nano :-)
rasanya ini sama sekali bukan pujian deh Rik! hueheheh dudul ah
ReplyDeletetau nggak, bukan cuman dosisnya, ukuran pil nya aja guede, segede onta...hihihihih
waktu disuruh minum 2 sama Mas Iwan, kupikir ya sarannya kan dari yang sudah pengalaman, apalagi di dosnya juga ditulis dosis dewasa memang 2 tablet sekali minum...jadi ya aku manut aja..
ternyata dudul......hueheheeh... mana milihnya pas hari itu lagi! oalah... :-|
Windyyyyyyyy!!!!!!! lama gak jumpa, apakabaarrrr???? duh headshotnya cuantik tik tik rek!!! :-D
ReplyDeletehuehehe mesra gak mesra gitu deh.... :-D makasih ya...
wis pokoknya aku harus hati2 kalo mbok suruh minum obat lagi mas... :-b
ReplyDeletebagian yang mana yang paling mesra hayooo??? yang teler?? yang lemes?? berkunang-kunang?? hihihhii :-D
ReplyDeleteasli jadi cerita nih Mbak! :-D
ReplyDeletemakasih ya doanya...amiinnn :-)
asli kocak tenan ceritane mbak..hahahaha
ReplyDeleteBiar didalam kamar hotel aja, yg penting kan bisa berduaan....ciiieee...suit suitttttttt...
Happy Anniversary tuk mbk Wahida n mas Iwan, smoga kiranya Allah SWT tetap melindungi mbak n mas berdua dalam senang maupun sedih, dan smoga langgeng selamanya.
PS: btw mas Iwan nek melok casting iklan obat flu gak lulus tuh...hihihihihi cukup mbk wahida aja ya jd tester nya....*kabuuuuurrrrr sblm ditimpuk sandal*
Masya Allah........kok bisa sampai gitu ya ...alhamdulillah gak kenapa napa.tegang banget aku bacanya,sampai ada tlp gak aku terima,he he he.....Happy Anniversary deh yg ke 12.Semoga langgeng sampai tua,amiiiiiiiiieeeeeeeeeennnnnnnn...................
ReplyDeleteoalah mbak, baca ceritamu iki aku yo melas, lucu, lega, wis jadi satu deh.
ReplyDeleteono2 ae yo mbak kok iso OD neng mekah barang :D. tapi suaminya mbak top wis..hehehe
Kenapa ya cerita orang yg OD malah jadi berkesan kisah komedi? ;))
ReplyDeleteWaduh, udah 12 tahun aja ternyata pernikahannya, moga selalu diberkahi hingga ajal menjemput.
Makasih untuk kisah flutabnya, jadi peringatan buat aku yg emang tinggal di Saudi, dan kemungkinan besar mengkonsumsi obat serupa kalo kena flu.
mbak.. ini kisah yg bikin aku merenung panjang .. dan mengucap syukur setelah di akhir kisah mbak ku terbebaskan dari seretan black hole ** ikutan puitis ceritanya**
ReplyDeleteTentang rencana Allah yang Subhanallah .. sungguh.. kembali mengingatkan diri ..
jadi inget nih mbak ..
"Dan diantara (tanda) lemahnya iman seseorang yaitu engkau lebih percaya pada apa yang ada ditangamu daripada apa yang berada di tangan Allah... "
Semoga iman kita makin bertambah dengan adaatau tidaknya "sapaan-NYA" (^^ komen terpanjang yang pernah kutulis)
dewasa -> 2 tablet -> overdosis..
ReplyDeletejadi..
wahida = belum dewasa?
:P
Happy anniversary, semoga aku juga bisa melewati angka itu..hari pernikahan kita berselang 1 hari ternyata...semoga Allah membarokahi elalu..amiiin
ReplyDeletehahhaaaa....aku udah deg2an bacanya dari awal ampe mikir yg gak nggak...tapi Alhamdulillah semuanya kembali normal...hihihiihihi
ReplyDeleteWahida, duh, ngeri baca OD obat....Alhamdulillah baek2 aja semua
ReplyDeleteduh...kalu sensitif ati2 jeng, persis aku, minum anti alergi ctm 1/2 butir aja lgsg halusinasi
padahal dosis dewasa boleh 1 butir, hiks
wah.. bener2 unforgattable moment!
ReplyDeleteoverdosis berkencan di makkah :D
nice story, next time.. ati2 jeng ;) yang penting tetep mesra. hikmahnya, gimana rasanya jika kita/pasangan kita terbaring tak berdaya. untung cuman selamem :)
happy anniversarry mba.....:)
ReplyDeleteini pastinya bakal jadi 'kencan'paling berkesan dunk...qiqiqi
Yah...dipikir2 gt aja yo mbk, huehehe. Suwun..suwun..!
ReplyDelete**huehue iya sana mbk, ati-ati timpuk, sandale mas ukurane guede tuh wakakakak :-P
Walah! Semoga aja yg telp itu 'cuma' sales yg nawarin asuransi deh! Hehe.
ReplyDeleteIyo ki mbk, nanti kalo Mbk Novi jadi umroh, jgn lupa ati2 ama obat apalagi yg dosis unta hehe
Embuh iki mbk, aku yo ga nyongko koyo ngene critane hehe pdhl sblmnya aku dah biasa ati2 soal dosis obat.
ReplyDeleteSuamiku? Tapi td Mbk Luki blg, dia ga pantes jadi sales obat flu n aku setuju! Haha
Eh, gmn kbr Adam n chicken pox nya? Hope its not cause you (n him) too much trouble with those itchy bitchy things ya..
Wah??? Jadi selama disitu mbk Wie blm pernah flu?? Ini nih yg harus dibagi apa resepnya!! :-o
ReplyDeleteDuh seneng deh berakhir dengan happy ending. Selamat anniversary ya...
ReplyDeleteWaduh, alhamdulillah nggak berakibat fatal ya Mbak.... Malah bisa jadi ajang menunjukkan perhatian dari sang suami hehehe. Happy anniversary deh, maaf telat...
ReplyDeleteamiinnnn...makasih ya Cha...
ReplyDeleteaku itu suka komentar, jadi kalo komentarnya panjang ya aku makin suka Cha... hehehe makasih yaa :-)
sapa Har?? Harlia??
ReplyDeleteHarlia = belum dewasa??? oooo udah lama aku tahu itu kok :-b hehehehe
waaa kok bareng gitu ya?? aminn aminn aminn makasih doanya :-)
ReplyDeleteIya Mbak Rosi...aku juga deg2an hebat pas itu terjadi kok hehehehe :-D
ReplyDeletewah sama nih kita kak...hehe kalo perlu, kalo demam kita nempil obat persediaan anak2 ya hihihi :-D
ReplyDeleteaduh untungnya iya Mbaakkk...kalo lebih pasti dudul banget, di makkah cuma 4 hari tapi habis buat teler... :-S
ReplyDeleteqiqiqiqiqiqiqi :-D
ReplyDeletemakasih Mbak Linda... :-D
ReplyDeletehueheheh yahh anggep aja begitu La, hikmahnya :-)
ReplyDeletejgn minta maaf...it's okay :-)
Alhamdulillah baik2 aja ya, mba...
ReplyDeletedan jadinya terbukti kalo jodoh dari Allah memang the best... ;p
alhamdulillah... hehe
ReplyDeleteiya ya Han! Subhanallohh :-) makasih komennya hunny... :-)
mbak, baru baca entry ini. selamat dan profisiat atas ulang tahun pernikahan anda dengan mas iwan. semoga tuhan memberkati anda berdua mengarungi bahtera rumah tangga hingga akhir hayat. (syukurlah sudah sehat lagi!) y.
ReplyDeletematur nuwun, mas yanuar... :-)
ReplyDeleteiya untunglah cuma sehari telernya mas, hehe suwun..
waktu lihat mbak jalan ke mobil ama mas iwan di juanda, ibukny genduk langsung bilang duh mesranya...
ReplyDeleteyang jelas, selamat berbulan madu di makkah
ReplyDeletehahaahahahahahaah ampuunnnn
ReplyDeletesuwun mas...
ReplyDeleteseneng sekali kemarin bisa ketemuan sama Mas Yudi dan Mbak Yanni....lain kali mbokyo kalo nelpon jangan pas mau balik banda.... jan tenan kok!!
salam buat si Nida yang luar biasa grapyaknya itu, hueheheheh :-)
....kalau memang bukan sesama onta, memang layaknya tidak saling mendahului..... :)
ReplyDeletehahahahaha
ReplyDelete**nasib rek...bukan sesama onta...(lho??)** huehueheh
hihihihh... "second honeymoon" nya jadi makin mesra yaa Mbak *upsss,, anak kecil yg comment asal :D
ReplyDeleteheuheuhue jangan salah, anak2 kecil jaman sekarang pinter-pinter lhoo **maksudna???** :-D
ReplyDeleteini sih romantis bangeeeeeet!
ReplyDeleteselamat ya Mbak, semoga pernikahannya semakin membawa berkah.
waahhh romantis bagi yang liat, tapi bagi yang OD....alamakkk hihihi
ReplyDeleteiya deh anggap aja romantis :-D
thx ya doanya **hugss** :-)