kubah ijo yang terkenal itu
Setelah paginya puas motret2 sekitar masjid dan hotel dikala sepi, siangnya barulah aku merasakan membuncahnya perasaan merasakan penuhnya sujud di atas karpet tebal didalam Masjid Nabawi. Tak heran pahala sholat disini bernilai 1000 kali dibanding masjid lain, duh nikmatnya tak terkira...
Akhirnya kurasakan lagi denyut nadi Nabawi yang lama dulu pernah merasuk didarah dan hatiku. Dari Mas Iwan yang sudah bolak-balik kesini, aku mendapat info perubahan apa saja yang terjadi seiring perubahan tahun. Termasuk larangan membawa ponsel berkamera masuk kedalam masjid. Di setiap pintu masuk wanita, sudah siap 3-4 askar wanita yang akan menggeledah setiap tas, saku bahkan badan setiap jamaah yang akan masuk. Kalo askar yang menggunakan burqa lengkap dan sangar ini kebetulan memukan ponsel berkamera, maka pemiliknya siap-siap saja sholat di teras masjid. “Maktab...maktab!” begitu seru mereka, meminta kita untuk meninggalkan ponsel di hotel saja.
Beberapa kali pertama, ponselku masih bisa selamat karena kusimpan di resleting dalam tas. Tapi di pintu yang lain rupanya askarnya lebih teliti, membuka resleting tas sampai kedalam juga. Aku pun sempat 2 kali sholat di teras. Untungnya bukan waktu Dhuhur atau Ashar yang panas. Lebih dari itu, di teras kita bisa bebas membawa kamera walaupun tour leader kami sempat juga kejar-kejaran dengan askar karena ketauan mengambil gambar dengan (bukan hanya kamera, tapi) handycam. Untunglah dia lolos, kalo nggak rencana kita bikin VCD tour bisa gagal total kalau itu handycam direbut petugas, hehe.
Yang juga berubah adalah jadwal mengunjungi roudhoh. Dibanding ketika berhaji dulu, kurasakan yang sekarang lebih tertib dan lebih memberi ruang untuk para jamaah wanita. Jam dibukanya salah satu taman surga tempat semua doa dikabulkan ini sekarang ada 3 kali. Habis Shubuh, habis Dhuhur dan malam sehabis Isya. Sedangkan untuk jamaah pria, mereka bisa mengunjungi roudhoh kapan saja.
Baru pada malam hari, dengan 2 orang ibu teman tour aku berkunjung kesini. Sholat hajat dan memanjatkan doa. Kamipun sempat mendekat ke makam Sang Kekasih Allah, Rasulullah Muhammad SAW. Tak urung hatiku bergetar hebat, air mata rasanya begitu saja mengucur tanpa hanti ketika bershalawat. Pernahkah Anda merasa sangat dicintai oleh seseorang, katakanlah ibu kita, sehingga ketika Anda lama jauh kemudian mendapat kesempatan mendekat kepadanya, hati terasa damai dan penuh dengan haru?? Ya, merasa dicintai... itu yang kurasakan begitu mendekat ke makam Rasulullah. Subhanalloh. Perasaan apakah yang lebih indah selain merasa diri ini dicintai?
Rasulullah begitu mencintai kita umatnya, sehingga keinginan terakhirnya sebelum meninggal adalah supaya tak satupun umatnya nanti masuk neraka Allah. Agar semua umatnya tanpa terkecuali, menjadi penghuni surga. Sungguh, di hari nanti ketika tiada apapun lagi yang akan melindungi kita, hanya rahmat Allah dan syafaat Rasulullah yang akan kita rindukan menyelamatkan kita.
Rasulullah begitu mencintai kita umatnya... Rasanya aku tidak ingin cinta itu bertepuk sebelah tangan... karena sesungguhnya tidak ada seorangpun yang pantas dan tak ada satupun hati yang akan mampu berpaling dari cinta seorang manusia semulia Muhammad. Tak seorangpun bisa menahan getar hati yang membuncah karena dilimpahi dengan segenap cinta di depan makam beliau. Hatiku terasa basah, dan mulutku bermandikan shalawat tanpa henti. Ya Allah, kembalikan lagi aku kesini, mengunjungi beliau suatu hari nanti...karena sekarangpun aku sudah rindu....
(Ceritanya sudah nggak homesick lagi kan? :-D)
:::::.....
Rindu kami padamu Yaa Rosul...
Rindu tiada terperi...
Berabad jarak darimu Yaa Rosul..
Serasa dikau disini....
:::::.....
(Bersambung ke Part 3 : Madinah City Tour)
Subhannallah...
ReplyDeleteSmoga kelak ku bisa injakkan kakiku disana..
* gmn kabarnya mbak Wahida?
moga snantiasa dalam lindungan-NYA
amin
baru nih terasa suasana umrahnya :-D
ReplyDeletesetiap memasuki raudhah, mbak selalu senandungkan ini ... dan "Ya Nabi ... salam 'alaika ... ya Rasul salam salam 'alaika ... ya habib salam 'alaika ... shalawatullah 'alaika ..." wah ... basah deh mata mbak ...
ReplyDeletewah ... alhamdulillah ... kayaknya baru tahun ini ya? soale ramadhan lalu masih 2 X tapi sejak ramadhan kemarin nabawi dibuka sepanjang malam lho ... biasanya kan pk 23 tutup dan baru dibuka lagi menjelang adzan pertama shubuh kan ... syukurlah pintu hati pemerintah saudi sudah mulai terbuka :-)
ReplyDeleteInsya Allah,
ReplyDeletesemoga kecintaan kita pada Rasulullah SAW dpt selalu kita pupuk dimanapun kita berada.
terutama dgn mencoba mempelajari siroh beliau & menelaah kembali (plus mengamalkan) Hadits2 beliau.
...
Do'akan juga neh,
Insya Allah jum'at ini mau kesana, Sholat Jum'at.
(ada yg sdg di Madinah tgl 16-17 may ini???)
selamat ya mbak n mas.. duh inet lelet banget nih... ceritanya dan fotonya ngak mau muncul :(
ReplyDeleteini yg ke arah pasar kurma yah...
ReplyDeleteduh keingat jalan berdua bersama istri dari kubah hijau ke sini....
bikin tambah pengen ke sana... nggak lupa ndoain kita2 kan mbak?
ReplyDeleteSaya juga senang duduk ditempat ini, setelah seleai sholat Isya rombongan saya ngumpul disini
ReplyDeleteMadinah memang bermandikan cahaya kalo malam....
ReplyDeleteLha kok sedih Mba??
ReplyDeleteWah dekat sekali yah, kalo saya dulu sekitar 100 m dari Mesjid kali.
ReplyDeleteIyya, gimana suasana makkah sendiri dengan perluasan Masjid?? Apa sdh dibongkar gedung2 yang depan pintu 45 ??
ReplyDeletetrims editannya ant .... tempat suci memang biasanya tidak boleh di putu
ReplyDeleteaduuuuuh ant ... besar sekalé
ReplyDeletetepatnya "minaret"
ReplyDeletepengeeeeeeeeeeeeeeeeeennnnnn
ReplyDeletesubhanallah, ikut terharu Da, liat foto2nya
ReplyDeleteSubhanallah.. Smoga bisa nyusul mbak kesana yah.. pingiiin bgt... ^__^
ReplyDeleteTemen2 mp ga lupa didoain kan br bisa nyusul ke Tanah suci??? :)
slam bt keluarga, smoga sehat selalu & slalu dlm lindungan Allah swt... ^__^
Makasih untuk sharing cerita dan fotonya..
ReplyDeleteSubhanallah...
ReplyDeletesemoga nanti bisa cepat nyusul ke sana :)
abe banget ya...?
ReplyDeleteduh kangennya... dimana nggak ada perbedaan antara kami disini, semua bertujuan sama..
ReplyDeleteALLAH.
aku pernah jatuh disini, pening saking banyaknya orang. sumpah aku pingin balik sini lagi.
ReplyDeletetapi nggak buat jatuh reek. (yg pake kca mta bukan Merry kan?)
hamsa real...! hamsa real...! hiiks kangee...n.
ReplyDeleteAbe banget ya?
ReplyDeletelagi pake kacamata item juga ya mbak,kok sampe acara jatuh segala.atau lagi ngelamun ngeliat org2 arab2,he he he.........(itu bukan merry tapi kembarannya, nah lho;>)
ReplyDeleteAllahummasholli'ala Muhammad...
ReplyDeletesubhanallah ikut merinding baca ceritanya...
ReplyDeletehe-eh wajah sendunya tak nampak lagi...:)
kesempatan ini yg aku telpon tuka , yg dirimu sdg berada di dalam masjid??/
ReplyDeleteharu yah Da...rasanya seperti kangen yg memuncak dan akhirnya terobati .....
*aku dong lebih terharu dapet paket dari dirimu yg maknyossss* hehehe
Amiinnnn...
ReplyDeletekabar baik Gyl, kamu sendiri baik kan? suwun doanya ya adek cantik.. :-)
huehuehuhe iya ya Mbakne :-D
ReplyDeletehiksss **serasa berdua Mbak Ratna bertangisan didepan makam Rasulullah**
ReplyDelete^_^
oo Mbak Ratna kesana ramadhan lalu? bareng sama Mas Iwan dong, dan iya benar, memang katanya waktu itu masih dibuka 2x sehari...sekarang shift malamnya dari pukul setengah 10 sampai jam setengah 2 Mbak.. :-)
ReplyDeleteaku sempat penasaran apa ya kira2 pertimbangan yang melandasi ta;mir masjid soal peraturan2 macam ini?? karena tiap tahun prasaan selalu berubah...
amin Mas...
ReplyDeletesemoga acara sholat jumatnya lancar... dan sampaikan salam saya kepada Rasulullah...(duh baru pulang tapi sudah rindu balik lagi hehe)
aaahhhhhh bli, aku kan mengharap dapat komentar justru soal fotonyaaaaa hiksss gak seru nih... :-b
ReplyDeletehueheheh ayo mas balik lagi berdua :-) **provokator**
ReplyDeletehuehuehue mission completion...!! :-D
ReplyDeleteinsyaAllah nggak lupa Rind.. :-) semoga doaku terkabulkan ya
baca ya draft naskah buku memoar haji mbak ... ini juga ada di sana nduk :-)
ReplyDeletemungkin digagas aja mpers umrah bareng ... pasti seru kali ya?
betul Ven, dan yang pasti kalo aku jangan lupa ambil tempat deket toilet :-D
ReplyDeletemugo2 ... diajengku ini gak lali nyampein salamku untuk Rasulullah & keluarganya ...
ReplyDeletebetoolllll kemarin begitu mendarat di soekarno-hatta aku jadi langsung merasa kecut, "kok indonesia redup banget lampu2nya ya??" hihihi
ReplyDeletealhamdulillah ... berdua ibuku nduk ... :-) sepuluh hari kedua.
ReplyDeletebukan sedih, itu habis nangis dudul di roudhoh :-D
ReplyDeleteiya hotelnya memang dekat pas dipinggir pagar, begitu keluar hotel langsung ketemu teras masjidnya :-)
ReplyDeletesudah Ven, sekarang lagi pengurukan, keliatan kaya lapangan luas gitu... pasar seng is so history!!
ReplyDeleteiya sih Yul, eh tapi di Masjidil Haram boleh lho...tunggu deh postingan foto2nya :-D
ReplyDeleteiyaaaaaaaaaa emaaaaaaaanggggggggg!!! :-D
ReplyDeletebikin melongo deh pokoknya hehe
Whoaaa....pake dipasangin lagu bimbo segala, jadi nangis nih. Ya Rasulullah, aku rindu padamu....
ReplyDeleteBagaimanapun juga teirmakasih banget yah mbak...
ReplyDeleteini bisa lebih menggetarkan untuk semakin rindu dengan Rasulullah SAW.
**membayangkan apa yg dirasakan mbak wahida...!! semoga mbak bisa kembali lagi berkunjung ke rumah Allah begitupun dengan saya..ingin merasakan indahnya menjadi tamu Allah
ReplyDeletehmm aku kurang yakin juga ya mas, minaret kan sebutan untuk menara tempat adzan dikumandangkan, sedangkan adzan di Nabawi tidak dikumandangkan dari atas menara...mungkin kalo di indo yang masjidnya rata2 punya satu menara gitu kali ya...trus speakernya dipasang diatasnya
ReplyDelete**cmiiw**
huehuehuhuhehe iyaaaaaaaaa
ReplyDeletesemoga dapat kesmepatan pergi kesana mas ya... amiinnn :-)
kakak....
ReplyDelete^_^
kakak....
ReplyDelete^_^
Aminn...
ReplyDeleteinsyaAllah iya, baik yang pesan khusus maupun tidak, semua insyaAllah didoakan kok :-)
Salam balik Ndri, terimakasih doanya ^__^
sama-sama Pak Yayan makasih juga komennya :-)
ReplyDeleteamin amin aminnn :-)
ReplyDeletepersis Bunda!! itu juga yang bikin aku terpesona!!
ReplyDeleteitu segala bentuk manusia tapi semua fokus pada hal yang sama...luar biasa ya... :-)
ealah kok pake jatuh barang huahaahah **jadi membayangkan kejadiannya aku** hahahaha ono2 ae...
ReplyDelete**didelok ae, lek pancen cerewet berarti beneran itu Mbak Merry hihihihi :-D
iki maksude kangen tuku-ne, opo kangen dulu pernah jualan hamsa real-an disana???? :-D
ReplyDeletehuehehehehhe foto headshot multiply mu itu lho juga Daffa banget **ga ono hubungane** hihih
ReplyDelete:-D
aku jadi mikir mba Nov...jangan2 bunda jatuh itu karena kabotan kacamata **eling praupane sing mungil iku** huahahaahahha
ReplyDeleteAllahumma sholli wassalim 'alaiihh... :-)
ReplyDeletehehe..sendunya sudah lain Mbak :-D
ReplyDeletedudu, awakmu telpon iku kan aku wis nang Makkah Wid... huehehe dudul ya telpone, gak pernah telpon, tapi begitu telpon kita malah membahas cowok... yang sudah menggodaimu habis2an itu hahahahahaha
ReplyDeleteoalah....mosok Wida sing prejengane nyonya2 belanda ngene dikiro TKW seehhh hihihi
wahhhhh mauuu ada dimana draftnya Mbak? duuduuhhhh kalo sudah terbit saya dapat edisi khusus yang ada tandatangan penulisnya yaaaa huheehheh ^__*
ReplyDeleteumroh bersama? hmmm nanti aku pingin posting khusus tentang ini, i have something in my mind ^__*
**sekali lagi periksa note di hp, untuk memastikan**
ReplyDeleteinsyaAllah sudah Mbak... :-)
masyaallah...
ReplyDeleterame juga ya ternyata.....:)
barakallah...beruntung sekali Mbak Ratna bisa merasakannya...
ReplyDeletedari sepanjang tahun, itulah waktu yang paling dahsyat untuk beribadah di tanah suci ya Mbak...Allah melipatgandakan pahala sampai nggak terhitung banyaknya...bener2 waktu dan tempat yang tepat untuk beribadah mendekatkan diri kepadaNya...subhanalloh..
berarti Mbak Ratna berada disana bersamaan dengan Mas Iwan...sampai sekarang dia masih amazing, belum menemukan ibadah yang nikmatnya sebanding dengan paket "umroh lailatul qadr" itu... :-)
ya maksudnya biar tambah rindu gitu, Mbakne.... :-)
ReplyDeletesama2 Mas Is...Mas Isnanto benar, karena siapapun yang tidak merindukan Rasulullah, nanti PASTI akan merasa rindu kok, cuma waktu dan tempatnya sudah di padang arafah yang sesungguhnya... **hiks hiks masyaAllah**
ReplyDeleteamin mbak...amiinn... **peluk** :-)
ReplyDeletehiya Teh...dulu waktu Teh Temmy umroh serame ini juga nggak?? duh padahal itu bukan musim haji lho, tapi ramenya sudah kaya gitu ya :-|
ReplyDeleteTFS...moga2 bisa menyusul ya Da...
ReplyDeletesama2 Mbak Linda, amin amin Allahumma amiinn.. :-)
ReplyDeleteapik mbak... wis waktunya sampeyan pake kamera DSLR....
ReplyDeleteapik mbak...
ReplyDeleterame rame rameeeeeeeeeeeeeeee
ReplyDeletekalo dengar lagu ini, selalu ada yang tercekat nyangkut di tenggorokan...
ReplyDeletekapan ya bisa berkunjung ziarah kesini...
ReplyDeletehahahahah balas dendamnya kok ke akuuu???
ReplyDelete**ngedumel**
wah ini komentar dari fotografer yang menuju profesional...suatu kehormatan... makasih makasih... hueheheh
ReplyDeleteturun sholat El...
ReplyDeleteEllyyyyyyyy **nasib kopdaran kita kok tragis banget yaa???? hiksss** :(
uhuk uhuk ^_^
ReplyDeleteinsyaallah Mas,
ReplyDeletekalo ada niat, insyaallah ada jalan :-)
he he he....suka malu ndiri
ReplyDeletewong ingatase dengerin lagu aja lho kok ya pake mbrebes mili..
amin amin amin....
ReplyDeleteistilahnya, kalo kata orang2, "sensitip" mas... huheuhu
ReplyDeletewahh...indahnya.... pengen deh ka sana.........amiin
ReplyDeletesemoga suatu saat nanti ya... amiin :-)
ReplyDeletemaaksih sudah mampir :-)