Wednesday, May 20, 2009

Kado Kehamilan

:::::.....

 

Hemm...kebetulan, beberapa hari ini kok kepikiran soal kehamilan, pas ada beberapa teman kok ya nanyain soal cerita kehamilanku dulu. Jadi mending ditulis aja ya, sekalian share.

 

Waktu menikah Mei 1996, umurku waktu itu memang masih 19 tahun. Tetapi jiwa dan raga, fisik dan mental sebenarnya sudah lebih dari siap untuk langsung hamil walaupun kuliah juga masih semester dua. Tidak akan lupa bahwa salah satu hal yang membuat aku bercita-cita menikah muda adalah jarak umur yang tidak terlalu jauh dengan anak-anak. Tetapi urusan hamil ternyata harus menunggu karena awal 1997 kami harus pergi haji.

 

So, sepulang haji program hamil langsung digalakkan *hayah bahasanya*...dan tak perlu menunggu lama, tiga bulan sesudah pulang haji, aku mendapati diriku hamil. Waktu itu agak telat tahunya, kehamilan sudah berumur hampir 3 bulan (bahkan banyak orang berspekulasi bahwa kehamilanku ini mungkin oleh-oleh dari tanah suci). Tetapi kemudian, aku mengalami keguguran ketika kehamilan berusia 4 bulan. Lebih detil tentang ini bisa dibaca di http://cikicikicik.multiply.com/journal/item/43 . Akupun dikuret.

 

Sehabis kuret, dokter memberikan tenggat waktu 4 bulan sebelum aku diperbolehkan hamil kembali. Maka selepas 4 bulan, program pun digalakkan kembali (sementara ini hanya mengandalkan program dari suami hehe). Enam bulan berlalu, aku pun belum hamil juga.

 

Setahun pun berlalu. Untungnya kesibukan kuliah bisa menjadi alasan, mungkin aku terlalu capek sehingga susah hamil. Sehingga secara umum, ketidak hamilanku juga tidak menjadi masalah secara psikologis. Kalopun ada, itu mungkin adalah ketika aku harus menghadapi pertanyaan banyak orang. “Memang menunda hamil ya?” dari yang bernada pertanyaan biasa seperti ini sampai ke yang bernada “sedikit mengadili”. Misalnya “Jangan ditunda lho kehamilannya, nanti malah kandungannya kering kan susah??” Setiap acara keluarga, terutama lebaran, itu saja yang kuhadapi...sampai bertahun-tahun kemudian.

 

Akhir 1998, kami memutuskan untuk mengunjungi seorang dokter SpOG senior di Surabaya. Namanya dr. J.Harman, Sp.OG. Banyak suster di RS Darmo (tempat aku kuret dulu) merekomendasikan nama dokter ini. Konon, si dokter memang ahli menangani kasus-kasus khusus terutama pasangan yang susah hamil.

 

Akupun memulai program hamil. Hasil tes menyatakan bahwa kami berdua normal-normal saja. Dan terbukti aku pernah hamil kan? Jadi rasanya urusan fertilitas tidak menjadi masalah. Treatmen tahap pertama, aku diberi 3 macam obat yang kata dokter berisi vitamin dan suplemen saja. Dan setiap kontrol kami harus menahan sipu malu diwajah kami, karena kami sudah mirip pengantin baru saja, yang harus mendapat pelajaran tentang seks. Dari urusan teknis (misal tentang cara kerja organ reproduksi kami berdua hingga soal posisi berhubungan yang konon akan mempermudah kehamilan) sampai masalah mengatur waktu dan menghitung tanggal disesuaikan dengan masa suburku. Dokter mencanangkan program ini selama 6 bulan. Dan setelah berlangsung selama 6 bulan, aku belum hamil juga.

 

Treatment tahap kedua pun dilakukan. Terapi hormon. Tidak sampai dua minggu, perubahan besar pun terjadi. Tubuhku akhirnya mblendung. Bukan karena hamil tapi karena GEMUK. Dengan kata lain, semua bagian tubuhku hamil, dari atas sampai kebawah. Teman-teman yang baru mengenalku mungkin tidak percaya, tetapi bobot tubuhku pernah mencapai 85 kg! Teman-teman kuliah di kampus pasti masih ingat betapa BESAR nya aku ketika itu. Besar, dan tidak hamil juga!

 

Namun begitu, aku masih bertahan dengan program ini. Keinginan untuk hamil mengalahkan urusan PEDE dan penampilan. Kemudian, suatu saat aku telat mens. Hati sudah penuh harapan. Dan harapan meledak ketika kemudian garis dobel di tes pack mengatakan aku hamil! Positif hamil! Harapan yang kemudian harus jatuh berdebam ketika USG di ruang praktek dokter menyatakan bahwa tidak ada janin di rahimku. Benar-benar tidak ada. Dokter, yang mungkin tidak ingin mengecewakanku, memutuskan untuk memberikan obat penyubur kehamilan dan memintaku untuk kembali kontrol bulan depannya.

 

Belum sampai waktu kontrol, kira-kira seminggu kemudian, ternyata aku mens. Tapi yang membuat miris, darah yang keluar sangat banyak, jauh lebih banyak dari senormalnya aku biasanya. Orang-orang bilang, aku mengalami “gagal hamil”. Dan aku mengalami ini bukan cuma sekali dua kali. Mungkin kalau dihitung, lebih dari 5 kali hanya dalam waktu setahun. Terkadang aku hanya telat mens seminggu, tapi pernah juga hampir 1,5 bulan aku tidak mens dan hasil tes pack tetap menyatakan POSITIF. MasyaAllah...rupanya Allah memang sedang menguji kami untuk tidak terlalu berlebihan terhadap harapan kami. Aku pun akhirnya sudah semakin terbiasa untuk tidak buru-buru gembira ria tiap kali melihat hasil tes pack yang positif tadi.

 

Tapi tak urung, saat itu aku sudah merasa capek. Dan bukan hanya capek ke dokter, karena selama hampir 3 tahun itu akupun juga tidak berhenti untuk menjalani terapi alternatif yang lain (selain ke dokter). Terapi pijat, akupungtur, sampai diet dan olahraga mati-matian untuk menurunkan berat badan (konon ada yang bilang bahwa badanku yang terlalu gemuk mungkin juga bisa membuat susah hamil). Sekitar pertengahan 2000, akhirnya kuputuskan untuk brake dulu. Untunglah Mas Iwan mau mengerti. Waktu itu, malah sudah ada wacana untuk mengambil anak dari mana gitu, dan kami rawat sebagai anak angkat.

 

:::::.....

 

Teman, tahukah apa yang bisa mengalahkan semua usaha manusia, sebesar apapun itu??? Paling tidak, sekarang aku tahu ada satu hal ini...

 

Suatu hari (kalau nggak salah sekitar hari Maulid Nabi tahun 2000), selain untuk memperingati maulid dengan sedekah dan kebetulan memang pas ada rezeki lebih, kami mengajak beberapa adik asuh yatim untuk makan bersama. Aku masih ingat, waktu itu kami makan di McD Plaza Marina yang masih baru dibuka dan mainannya kelihatan bagusss sekali waktu itu. Sepulangnya, ketika mereka hendak kembali ke panti, Bapak Ustad yang memimpin adik-adik menanyakan kepada kami.

 

“Mas dan Mbak, pingin didoakan apa?”

Setelah kami saling berpandangan, surprised dengan tawaran Pak Ustad, MI cuma bisa menjawab...

“Apa sajalah, asal yang baik-baik Pak”

 

Eh, salah seorang adik asuh tiba-tiba nyeletuk... “Didoain cepat punya anak saja ya Mbak”

Subhanallah... Demi Allah aku ingin sekali bisa mengingat wajah si adek itu sampai sekarang. Tapi rupanya memoriku yang memang kapasitas jongkok dan mataku yang terlalu gampang berair, membuyarkan semuanya. Sebelum aku sempat memaku dalam-dalam wajah si adik itu di memori otakku, Pak Ustad dengan syahdu sudah melantunkan doanya... Dan aku? Tak kuasa apa-apa selain mengamini dengan air mata yang tak bisa kubendung lagi.

 

Allahu Akbar, hanya Allah lah yang Maha Besar...Dia juga yang Maha Mengabulkan Doa... Terutama doa adik-adik yang yatim ini....

 

Awal tahun 2001, aku kemudian hamil...benar-benar hamil (baik di tes pack dan juga di USG)...

Aku hamil justru dikala aku memutuskan untuk istirahat berikhtiar...

Sampai sekarang aku percaya, ternyata doa tulus yang sore itu terucap dari mulut-mulut mungil adik-adik inilah...yang menjadi ujung segala ikhtiarku selama ini...

 

Kamis, 30 Oktober 2001 lahirlah Abe, dan sampai detik ini pun, setiap berkunjung ke panti asuhan manapun, dadaku selalu sesak dan air mata bertumpahan bahkan sejak aku belum melangkah memasuki gerbang pintunya...

 

:::::.....

 

(Tulisan ini, sekaligus juga kado sayang dan sedikit suntikan semangatku untuk beberapa teman yang sekarang sedang berusaha, berdoa, berikhtiar dan menantikan saat-saat kehamilan dalam pernikahannya. Doaku untuk kalian. Semoga tetap bersabar dan berikhtiar, karena Allah benar-benar Maha Mengabulkan doa.)


49 comments:

  1. Subhanallah ikut terharu Jeng cerita menanti kelahiran Abe...

    ReplyDelete
  2. Allah nggak pernah salah ngasih ya, Mbak... Mendidik dengan cara yang tidak kita sadari.

    ReplyDelete
  3. hiks..saya juga mau hamil lagi..tapi blom..insya Allah mohon do'anya..udah kangen sama bayi mungil...(***asli nih berkaca2..)

    ReplyDelete
  4. Terharu lagih...
    Duh.., gambarnya kok cookies to, Buk....

    ReplyDelete
  5. Subhanallah mb sy terharu bc ceritanya...
    makasih banyak untk sharing nya...

    ReplyDelete
  6. aku juga ikut terharu, hikss...**lho??** :-D
    makasih mbak...semua karena kuasa Allah juga :-)

    ReplyDelete
  7. blighted ovum?? hari ini aku juga denger istilah ini dari temanku di facebook mbak...
    itu apa sih?? **langsung googling**

    ReplyDelete
  8. iya Rind, dipikir-pikir lagi, kalau saja aku cepat hamil, besar kemungkinan kuliahku mungkin nggak akan selesai karena dipikir lagi, aku model yang akan meninggalkan apapun kesibukan demi si kecil...kalau seandainya si kecil panas ketika aku UAS misalnya, aku pasti bakal milih nggak ikut UAS aja...

    itu sebagian kecil, salah satu dari hikmah yang kudapat...

    ReplyDelete
  9. ikut mendoakan, semoga diberikan anak yang terbaik ya mba Lussy
    juga, apapun proses yang akan dialami, insyaAllah memang itu yang terbaik

    **big hug, biar kaca2nya nggak tumpah** :-)

    ReplyDelete
  10. hehe salut, nggak banyak laki2 yang mudah terharu :-)
    cookies?? bukan, itu kan patung lilin Om... :-)

    ReplyDelete
  11. sama-sama Tina, it was good for me too, to write this story :-)

    ReplyDelete
  12. *yang sedang menanti for many years*

    thanks for sharing ya mb wahida....:)

    ReplyDelete
  13. Kekuatan Doa... Masha Allah...
    Ayo doakan aku spy segera dpt tambahan amanah lagi,Da

    ReplyDelete
  14. semoga Ari tetap sabar, ikhlas dan ikhtiar...insyaAllah akan terasa indah pada saatnya nanti, aminn :-)

    ReplyDelete
  15. kamu juga lagi program tah?? nggak nunggu mulih?? (emang kapan mulih?? atau jangan2 emang rencana abroad jangka panjang??)

    InsyaAllah aku doakan Wid...tapi kalo dibanding anak2 yatim ini, doaku tentu tak sekuat mereka ;-)

    ReplyDelete
  16. baru baca jurnal temen yang berharap mendapat momongan, eh, baca jurnal mbak wahida...berasa dapet jawaban aja...Bahwa memang Gusti Allah tidak pernah sare...

    ReplyDelete
  17. Mba Wahida, sebelum hamil yang ini, Agustus 2008 kemarin aku juga sempat telat mens dan setelah periksa dgn test-pack 2x ternyata hasilnya memang positif. Tapi setelah ke dokter, hasil USG menunjukkan tidak ada kantong kehamilan. Pulang dari dokterpun aku cek, hasil tes masih positif. Lima hari kemudian keluar darah mens yang lebih banyak dan lebih terasa mules dari biasanya. Karena baru sekali2nya aku mengalami hal spt itu, sampe sekarang masih tanda tanya buatku. Eh, ternyata Mba Wahida malah sempet berulang kali ya mengalaminya? Ternyata hasil tes positif tidak mesti harus selalu berarti hamil ya, mesti diconfirm dulu lwt USG.
    Alhamdulillah, Januari 2009 aku telat mens lagi. Dan kali ini hamilnya beneran. TFS ya Mba, gain me more insight... :)

    ReplyDelete
  18. Trus buat adeknya Bea udah diprogram hehehe

    ReplyDelete
  19. hampir aku ga bisa memaku pelajaran dari tulisan ini dalam ingatan karna mataku keburu buram bin berair mbak..
    Jazakillahu khayran..

    ReplyDelete
  20. tks for sharing...

    the very same thing happend 2 me mbak. Disaat berkeinginan untuk 'istirahat' berikhtiar & hanya pasrah akan kuasa yg di Atas, karunia itu hadir. Subhanallah.....

    ReplyDelete
  21. Ikutan berkaca-kaca Mbak bacanya... Allah memang ngasihnya di saat yang tepat ya...

    ReplyDelete
  22. makasih sharing-nya. amien amien amien. moga aku juga bisa lekas pny anak, kalo memang ALLAH SWT berkehendak demikian. krn somehow, aku beranggapan, kalo memang aku belom hamil tahun ini [thn lalu emang ditunda] berarti karena DIA menyiapkan rencana lain. mungkin belom waktunya aku mengasuh dan mendidik anakku sendiri. jodohnya masih mengasuh dan mendidik anak-anak orang laen yg jumlahnya puluhan itu di sekolah, hehehe.... coz emang udah diniati bulet mbak, kalo kelak hamil dan pny anak, aku akan jadi SAHM [stay at home mom]. eh ya gak se-total itu sih, di YPIA paling masih-lah 1-2 kelas :D

    ReplyDelete
  23. eh tp kalo ntar pindah ke TPJ...... di YPIA ya resign juga... *berkaca-kaca membayangkan meninggalkan teman-teman disana*

    ReplyDelete
  24. Mba wahida....jujur aku bacanya sampai menitikan air mata. Begitu penantian yang panjang mba, aku pun sedang menunggu saat-saat itu. Sudah hampir setahun aku menantikannya tapi ALLOH yang maha tau yang terbaik untuk hamba Nya.

    Makasih mba, sudah mau sharing....^_^

    ReplyDelete
  25. Huhu..mba'e ayo tanggung jwb dah bkn pagi2 suamiku bingung liat istrinya tiba2 nangis di kasur dgn hp ditangan :-P
    Tfs ya mba.bkn aku semangat lg niy..aku jd tambah percaya akan diamanahkan.hopefully anytime soon.but still He knows the right time.tinggal doa n usaha,ya mba:-)

    ReplyDelete
  26. TFS mba...subhanallah...
    nanti bisa aq sharing lagi buat tmn2ku yg skrg lg pengen bgt hamil... :)

    ReplyDelete
  27. hiks... ya Alloh.. terima kasih atas segala nikmatMu.... dan jagalah hamba agar selalu bisa mensyukuri dan menjaga setiap nikmatMu... amiiinnnn.... hiks terharu membacanya

    ReplyDelete
  28. semoga penantianmu penuh dengan hikmah ya Ari...**hugs**

    ReplyDelete
  29. Aku ikut doakan Wid..semoga Asha cepet dikaruniai adik...
    Aminn...**hugs**

    ReplyDelete
  30. eh, kok bisa kebetulan gitu sihh?? subhanallah...
    terimakasih sudah memberitahun ini mbak,
    aku jadi ikut terharu, dan semoga si teman mendapat rahmah dari Allah, aminn

    ReplyDelete
  31. sekarang aku banyak sekali menemukan kasus serupa mbak...istilahnya ternyata "Blighted Ovum" alias kehamilan kosong **coba aja di gugel** nggak tau kenapa kok sekarang banyak terjadi...kabarnya karena ketidak seimbangan hormon (tes pack membaca adanya hormon penanda suatu kehamilan, padahal si ibu tidak sedang hamil) yang salah satunya karena pola makan dan pola hidup manusia jaman sekarang yang dudul marudul :-(

    alhamdulillah...wah sekarang sudah sekitar 5 bulan ya...semoga kehamilannya sehat terus sampai melahirkan, dan menjadi anak sholeh/ah, aminn...

    ReplyDelete
  32. hehehehe
    pingin banget sebenarnya mbak...
    tapi tunggu lampu hijau suami nih yang agak beraatt :-D

    ReplyDelete
  33. oalah Ocha.....ternyata perasaanmu begini halus yaa...

    **ngangsurin tisu ke Ocha**

    ReplyDelete
  34. subhanallah...Allah ternyata seorang pemberi kejutan yang sangat menyenangkan juga ya, hehe **jadi makin cinta** :-)

    ReplyDelete
  35. iya Leila...
    tulisan ini kado buatmu juga say...
    semoga semua skenario Allah menjadi indah dimatamu....
    aminn *hugs**

    ReplyDelete
  36. aminnn.....
    SAHM??
    hemm...aku suka sekali pilihan ini Tyk...serasa senasib sepenganggungan deh kita...
    hehehehe

    ReplyDelete
  37. hahahahaha
    eh kalo misalnya sudah ada si kecil, percayalah, rasa rindu pada teman2 yang menyiksa, tidak akan terasa menyiksa lagi kok, aku janji deh :-) hehe

    ReplyDelete
  38. doaku untuk Nia juga...
    semoga skenario Allah akan terasa indah dimatamu dik...
    aminn... **hugs**

    ReplyDelete
  39. hihihihi kamu tuh pas nangis aja lucu, apalagi kalo pas ngondel...hahaha
    Windyyyyy!!!! apakabar?? kangen nih, aku emang lama nggak ngempi hikss
    jadi belum mblendung to sekarang??
    sabar aja...nikmati masa pacaran kalian berdua dulu oke?? **wink**

    ReplyDelete
  40. sama-saman annuns :-)
    makasih sudah mampir dan komen disini

    ReplyDelete
  41. amiinn...terimakasih atas doanya Risti...
    senengnya ada yang mampir dan berdoa disini :-)

    ReplyDelete
  42. iya pastinya begitu :) kan ada kesibukan baru :D

    ReplyDelete
  43. mba, kisahnya ku kirim ke temenku boleh? yg sedang menunggu diberi momongan...

    ReplyDelete
  44. boleh Hunn....gak pake bayar kok, heheh semoga bermanfaat, doaku untuk temanmu itu ya :-)

    ReplyDelete
  45. Ass...mba..aku terharu bgt baca nya sampe nangis ( asli ) , kmren aku baru pulang dr RS , aku di kuret ada masalah dg 2 kali kehamillan ku, jujur sblm baca ini, aku putus asa dan merasa g disayang sm ALLAH, tp jujur aku iri mba, betapa ALLAH sayang sma mba,,,dan aku tntunya, ALLAH mmg g pernh salah memberi , sampe skarang aku masih blm ykin apa aku bs hamil lagi, sedih mba, mdh2n ini bs jd suntikan support bathin u novi....makasih mba,
    " YA ALLAH mudahkan kami "...
    Wss

    ReplyDelete
  46. mba... thank u for sharing ya... banyak hikmah di balik cerita ini.. :)

    ReplyDelete