Empire Palace Ballroom
Tadi malam itu dudul dan heboh...
Ceritanya, masih dalam rangka melatih “menyapih” si ibuk ini dari anak-anaknya (hiks), begitu melihat di koran ada iklan konser Toto ( www.toto99.com) di Surabaya, Mas Iwan langsung beli 2 tiket. Maka kemarin sore (Rabu) selepas maghrib, meluncurlah kita ke sebuah gedung megah dan mewah ala klasik Romawi yang baru saja selesai dibangun ini, Empire Palace Ballroom.
Sekitar jam 18.45 kita tiba, masih sepi. Maklum konser juga baru mulai jam 20.00. Kita pun menunggu disitu, mengagumi interior klasik gedung, bertemu beberapa teman, ngomongin Toto, ngobrol soal hatiku yang ternyata cukup exciting karena kali terakhir aku liat konser musik berdua Mas Iwan pastilah lebih dari 6-7 tahun lalu ketika anak-anak belum lahir.
Menjelang jam 20.00 pintu masuk belum juga dibuka sementara sekitar seribuan pengunjung sudah memadati ruang tunggu. Jam 20.15 pintu belum juga dibuka, Mas Iwan heran karena biasanya konser penyanyi internasional jarang sekali molor. Jam 20.30 pintu belum juga dibuka, mulai terdengar beberapa kali makian kecewa dan seruan “buka! buka!” dari beberapa gerombol penonton. Mas Iwan pun jadi tambah curiga.
Akhirnya, pintu ballroom baru dibuka sejam kemudian, hampir jam 21.00! Banyak wajah lega tanpa curiga walaupun jelas-jelas di pintu tidak ada pemeriksaan dan penyobekan tiket (termasuk aku yang naif ini hihi), tetapi begitu masuk, yang langsung tertangkap mata Mas Iwan adalah panggung yang melompong, tak ada satu alat musik pun diatasnya! Benarlah kecurigaan Mas Iwan! Salah seorang penonton disamping cerita kalau konsernya memang BATAL, kebetulan tadi dia dengar ada panitia yang bertelepon tentang alat-alat Toto yang masih nyangkut di Jakarta, belum bisa lolos bea cukai, atau imigrasi, atau whateverlah nggak jelas detilnya.
Mulai terdengar huhu kecewa penonton, juga wajah-wajah melongo yang shock. Kita cuma bisa tertawa garing. Tak lama kemudian, panitia dan manager Toto naik panggung untuk bicara. It is official, konser malam ini batal, dan akan diundur keesokan harinya. Karena walaupun semua personel Toto sudah ada di Surabaya, tapi tak satupun alat mereka ada disini.
Huhu kecewa semakin keras, terutama dari arah belakang, tempat penonton kelas festival. Sedikit demi sedikit wajah kecewapun keluar dari ballroom, sepertinya memutuskan pulang dan kembali keesokan harinya. Yang lainnya, mulai menyebut-nyebut dengan emosional tentang jadwal konser Skidrow yang juga digelar keesokan hari (Kamis). “Sudah terlanjur beli tiket Skidrow nih!” rata-rata itu yang menjadi keluhan, termasuk Mas Iwan. Banyak juga yang dengan curiga tidak percaya bahwa Toto akan benar-benar tampil hari Kamis, karena Jumat nya mereka juga harus manggung di Bandung.
Sedikit diskusi denganku, akhirnya diputuskan Skidrow harus tetap tertonton, apalagi Mas Iwan sudah mengajak beberapa teman dan karyawan ikut ke konser yang diadakan di Lapangan Tambaksari Surabaya itu. Aku sendiri walaupun cukup ngefans dengan lagu-lagu Toto, tetapi sudah lama hidup baik-baik saja tanpa menonton konser, jadi harapan terakhir kami adalah bisa mendapat refund dari 2 tiket VIP kami .
Kamipun memutuskan untuk tidak pulang, 20 persen karena mengharap refund dan 80 persen karena merasa sangat sayang untuk melewatkan keributan penonton yang sekarang banyak merangsek kedepan panggung, mengejar panitia. Dari seseorang, kami tahu bahwa ternyata, tadi ketika masuk ballroom, banyak tiket penonton kelas festival yang sudah dirobek panitia, dan diganti dengan stempel ditangan mereka. Bagaimana mereka akan bisa menonton konser pengganti esok hari?? Rupanya itu yang memicu protes mereka, dan protes berubah menjadi kemarahan ketika kemudian panitia dengan gerak cepat dibawah pengawalan polisi, menghilang ke belakang panggung sebelum memberikan jawaban dan solusi kepada penonton yang protes ini. Termasuk yang seperti kami, menginginkan refund (yang jumlahnya ternyata sangat banyak).
Sekitar 500 penonton ditinggal begitu saja di ballroom. Yang lainnya sudah pulang. Pasti panitia berasumsi semua orang akan mau kembali keesokan harinya untuk menonton konser yang tertunda. Bagaimanapun, inilah yang pasti mereka inginkan, kan? Padahal, sebagian besar yang tinggal menginginkan refund tiket, dan sebagian lagi sudah tidak memegang tiket, hanya punya stempel ditangan yang pasti akan hilang bahkan sebelum pagi besok. Dan panitia sudah benar-benar menginggalkan panggung, menyisakan sekitar 10 personel kepolisian yang menjaga pintu belakang panggung.
Keluar dari ballroom, kerumunan semburat. Tetapi ada bagian besar yang masih bergerombol marah. Mas Iwan dengan tidak adilnya menyuruh aku untuk minggir menunggu agak jauh sementara dia dengan keingintahuan yang sama dengan aku, bergabung didalam kerumunan penonton yang dengan seru melancarkan protes. Kali ini tujuan meraka adalah “merangsek” ke pintu tertutup yang berada di sebelah ujung ballroom. Diduga, pintu ini adalah akses menuju ruang panitia.
Dan tahukah Saudara sekalian, di situasi seperti inilah akan bisa dilihat bahwa manusia adalah makhluk yang amat luar biasa dengan cara penanggulangan kekecewaan yang sangat bervariasi dan mengagumkan! Disaat yang lain memerah matanya dan keluar urat dilehernya karena marah dan kecewa yang bercampur menjadi satu, yang lainnya dengan sukses memunculkan salah satu teknik penanggulangan stress yang luar biasa manjur.
Yaitu HUMOR!
Macam-macam! Dan seakan lupa uang refund yang sedang kami perjuangkan, perutku belum-belum sudah kaku mules karena geli melihat bagaimana luar biasa kreatifnya orang-orang ini menciptakan humor ditengah riuh dan kacaunya gelombang protes kemarahan yang lain. Bahkan kalau nanti uang refund gagal kami terima, rasanya nggak rugi juga karena aku ternyata mendapat suguhan jenis panggung yang lain, panggung yang sesungguhnya, real, dan memaparkan tingkah dan polah para manusia ini! :-D
Persis didepan pintu megah berukir klasik eropa keemasan yang dijaga petugas keamanan GUN itu, seseorang dengan lantang berteriak “Ayo dorooonggg!!!!”.....tapi kemudian dengan mimik dan bahasa tubuh lucu dia melanjutkan....”Eh, tapi kok bagus ya pintunya, eman rek, gak sido ae!!” (-sayang pintunya, nggak jadi aja deh) disambut gelak tawa yang lain.
Kali lain, diantara teriakan-teriakan seperti : penipu!, Refund tiket!, Keluar panitia!, Tahan Promotornya! dan sejenisnya, eh, tiba-tiba ada yang muncul dengan teriakan keras “Bakar Soeharto!!!” trus dia jawab sendiri..”lho orangnya kan udah mati” (hahahahaha). Kontan kami pada tergelak mendengarnya!
Belum lagi segala macam plesetan menyangkut nama grup Toto. Ada yang bilang merujuk pada sebuah merk : “Toto nggak bisa manggung sekarang karena masih nangkring di toilet!”. Nama masakan juga keluar, “Ah, sekarang mending cari Toto Gubeng aja, atau Toto Madura, Toto Ayam, Toto Daging, Toto Makassar!” (hahahaha).
Dua orang yang seperti aku, memilih keluar ke balkon tingkat 5 disebelah ballroom untuk menikmati pemandangan malam Surabaya, berkata kepada temannya “Kita toto-toto aja disini, pose yang bagus yah??” Hihihihi oalah... :-D dan seorang wartawan bernama berakhiran To (seperti Sumanto gitu) akhirnya menjadi bulan-bulanan teman-temannya “Kamu aja To..To...yang manggung sana, ludrukan!!”
Btw setelah 15 menitan, si pintu megah berukir itu akhirnya terbuka, dengan pengawalan langsung Wakapolres Surabaya Selatan yang sudah datang ke tempat kejadian. Begitu semburat masuk, semua orang melongo lebar dan lama....bukan karena mendapati bahwa tak ada seorangpun panitia ada disitu, tetapi oleh fakta bahwa ternyata ruangan itu berakhir di panggung!! Aduh, kalau tahu begitu, percuma saja susah2 mendobrak dobrak itu pintu?? Kita akan dengan mudah mencapai ruangan besar itu dengan menyeberangi panggung tadi!! “Jangkrik! Mbalik nang panggung manehhh???” (sialan, balik ke panggung lagi??) seru seseorang. Yang lain pada nepuk jidat. Tak ayal banyak yang tertawa melihat kekonyolan ini. Dan ya, sekarang lebih banyak lagi penonton yang menyadari, bahwa tak ada jalan lain untuk menyalurkan kekecewaan mereka kecuali dengan h-u-m-o-r.... :-D
Penonton konon juga banyak yang malam itu khusus datang dari luar Surabaya. Bahkan beberapa yang kami temui ada yang dari Riau, Balikpapan, Solo, Semarang, bahkan Aceh! Kulihat, mereka memang yang paling memprihatinkan soal nasib tiketnya, apalagi konsernya kan bukan pas liburan atau weekend dan ada isu bahwa konon refund baru bisa dilayani besoknya. Tak ada sebatang hidungpun panitia, maka Pak Wakapolres yang jadi tempat tumpahan kekesalan.
Seorang Bapak dengan wajah emosional berteriak-teriak didepan wajah Pak Wakapolres. “Saya ini sekeluarga jauh-jauh datang dari Jember, Pak! Dari Jember!” semburnya setengah menangis menunjuk-nunjuk dadanya. Dibelakangnya, seseorang lain, dengan wajah yang juga lain, tiba-tiba juga menyembur dengan menunjuk-nunjuk dadanya, intensitas suaranya tak kalah dramatisnya dengan yang pertama “Saya juga dari keluarga baik-baik, Pak!! Keluarga baik-baik!!” (geeerrrrrrrr) Apaaaaa coba hubungannya??? Tanpa mengurangi simpati kepada Pak Jember, perut kami pun sampai sakit karena tertawa.
Setelah satu jam lebih berada dalam kontroversi, (dan perut yang sudah kaku tertawa melihat tingkah2 lucu) akhirnya kami dapat kabar bahwa tiket bisa di refund sekarang, di lobby bawah, di tempat pembelian tiket. Dimulailah antrian yang panjang, dan kulihat cuma ada satu orang panitia yang melayani refund ini. Dalam pengamatanku yang bahkan awam ini, panitia dari awal memang benar-benar payah!!
Sambil mengantri Mas Iwan asyik mengobrol dengan beberapa wartawan, dan Mas Benny, seorang teman kami yang yakin kalau besok (hari ini), cerita ini akan nongol di blogku..hihihi, you know me so well, Mas! :-D
Penonton mengantri dengan tenang walaupun keringatan. Tapi tak berlangsung lama, karena hanya 3 orang yang tersisa didepan Mas Iwan mengantri, si panitia menerima telepon, dan begitu teleponnya ditutup, dia mengumumkan kalau uang tunai habis, dan sisanya akan di tukar besuk paginya jam 10. Suasana kembali gaduh, protes sana sini dan memaki sana-sini. Namun begitu, kentara sekali teman-teman ngobrol Mas Iwan itu (baca: para wartawan) langsung semangat lagi. Mereka dengan segera mengacungkan segala macam kamera yang tadi sempat terkulai. Satu-satunya panitia yang disitu, nyaris tak bisa bergerak didesak sekitar 200 orang yang mengepung disekelilingnya.
Lama-kelamaan, sekali lagi Pak Wakapolres yang maju, naik keatas meja dan menenangkan massa yang mulai mengamuk (kasihan banget deh lihat itu panitia, mana sendirian lagi). Menghadapi desakan massa yang tidak percaya bahwa besok benar-benar mendapat refund, maka Pak Polisi menyatakan menjamin bahwa si panitia tidak akan kabur. Perusahaan promotornya toh jelas nama dan alamatnya, jadi dia menghimbau agar penonton tenang dan pulang untuk kembali lagi besok pagi jam 10 ditempat yang sama.
Massa masih tidak puas dan kami berdua masih terlalu penasaran untuk pulang. Kami memilih untuk melihat dulu massa yang tidak puas ini. Sejurus kemudian muncul lah celetukan-celetukan dudul itu lagi...
Seseorang yang berdiri tepat didepan meja panitia, dengan emosi mengeluarkan kalimat yang ajaibnya, selalu diselesaikan dengan kecepatan dan kecuekan yang luar biasa dari seseorang dibelakangnya, yang aku berani bertaruh, sama sekali tidak dikenalnya.
“Saaaya ini warga negara yang baik Pak!” serunya.......”dan benaar!” sahut orang dibelakangnya.
“Saya bayar tiket ini dengan uang Pak! Tunai!” serunya lagi....”dan tidak ngutang!” sahut orang dibelakangnya lagi.
Hahahaha siapa yang nggak geli melihatnya coba? Sungguh suasana yang kontradiktif, ketika orang-orang yang emosional ini bercampur dengan orang-orang yang mempunyai selera humor seperti ini. Mereka sepertinya bisa memunculkan selera humor, apapun keadaan yang mereka hadapi. Amazing, huh?? :-D
Akhirnya, baru jam 23.30 kita pulang, dan berharap besoknya bener-bener bisa dapat refund tiket...
:::::.....
Malam ini, ketika tulisan ini kuketik, Mas Iwan sudah berangkat untuk konser Skidrow bersama 5 orang teman dan karyawannya. Tak tahu pengalaman apa yang dia bawa pulang nanti. Tadi siang, akhirnya kita mendapatkan refund dari tiket Toto.
Lucunya lagi, koran hari ini lucu sekali. Di satu halaman ada berita kedatangan Toto ke Surabaya untuk konser Rabu, padahal di halaman lain ada berita ditundanya konser tersebut. Satu lagi kedudulan... :-D
http://versipdf.jawapos.co.id/index.php?detail=jp_det&file_det=008400241260
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=330292
Dan di Empire Palace Ballroom, sekarang ini, detik ini mungkin Toto sedang beraksi didepan 2000 penonton (or much much less??), melantunkan “Africa”, “I’ll Be Over You” ataupun “Rosanna”. Tapi yang jelas, biarpun gagal nonton konsernya, ada satu lagu yang terus mengingatkanku akan heboh dan dudulnya malam tadi....and...“I Will Remember”...definetely!! ;-)
:::::.....
Catt.: karena larangan membawa kamera, semua foto dibawah diambil dengan cameraphone :-|
spt semboyan jawapus...."Selalu ada yg baru".
ReplyDeletegyahahahah...
ReplyDeletehidupmu memang penuh kedudulan...
:D
gimana yah? antara lucu dan yang pasti ngeselin..cuma bisa geleng2 kepala..
ReplyDeleteHa ha ha! Mau nonton konser jadi nonton komedi!
ReplyDeleteSamping mas iwan tuh pasti mas putih
ReplyDeleteDepannya pasti Mas putih bukan perak
ReplyDeleteLatar belakang Hotel Makerrott
ReplyDeleteKata mbak yg pakai kaos putih
ReplyDelete"oallllaaahhhh mumeeet sirahku..., tak rewangi dodol ndog bebek rong kwintal, totone gak sido"
gak asik skidrow vocalisnya dah bukan sbastian bach
ReplyDeletekalo mo nyari toto, di sini banyak mbak... tapi antriannya juga selalu panjang. ;) tapi jangan totoan lah mbak... dosa...
ReplyDeleteseeeeeerrrbuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
ReplyDeletewalah..sampe ono sing munggah mejo pisan kui mbak...ck ck ck...
ReplyDeletetuh jeleknya EO indo, gak ono sing wani metu ngomong baek2 sm penonton...yg ada org2 dibiarin kecewa...
ReplyDeletewis gak popo mbak ndak jadi nonton Toto, sing penting ketemu pak Wakapolres...dpt tanda tangannya kan mbak....hehehe
ReplyDeleteeits nampang juga akhirnya.....hehehe
ReplyDeletetapi akhirnya dpt refund beneran gak mbak? mangan-mangan duonk....hihihi
ReplyDeleteoalah rek..kok dadi ngenes gini akhire...
ReplyDeletehallah! hehehe :-D
ReplyDeletesenang bisa menghibur **bibir mengerucut** :-b
ReplyDeletejadi nggak ngeseli sih Dwin, gara-gara banyak yang lucu itu tadi lho :-D
ReplyDelete**kalo inget wajah2 yang lucu kemarin itu aku juga masih geleng2 kepala** :-D
hihihi benar Pak, mana pemerannya buanyak sekali! heboohh :-D
ReplyDeletengomong2, penggemar Toto juga Pak Margono? :-)
hueheheehh isoooo ae :-b
ReplyDeletehalaaaah.....isoooo ae part 2 :-D
ReplyDeletewakakakakak isooooo ae part 3 tenan!!!
ReplyDeleteiyo banyak lho yang tampangnya kaya gini mas, pusiiinnggg!!! :-D
wah embuh mas, lek aku siapapun vokalisnya wong gak ngeh :-D
ReplyDelete**lebih ga apdet lagi**
ReplyDeletegoogle aja napa Har?
hahaahahahahha
ReplyDeletenggak ah, kalo toto yang itu nggak mau aku Rind! :-D
jan mbokdhe siji iki... hihihi **gemes tenan karo Mbak Luki**
ReplyDeleteiyo, iku wartawan mbak, biar dapat angle yang bagus kali tuh...
ReplyDeletewah seru banget Mbak, apalagi malam itu kita sempat liat banyak pejabat datang menonton...kita sempat simpati liat alatnya tertahan, tapi begitu mereka langsung menghilang begitu, kita jadi eneg liatnya Mbak...nggak tanggungjawab banget kesannya!
ReplyDeletewekekekek dudul ah, mending aku minta tandatangan orang yang teriak "Bakar Soeharto!" tadi itu hahahaha
ReplyDeleteehm...ehm.... **wajah malu2** *_*
ReplyDeletedapet, besoknya alias tadi siang.... pas ada karyawan yang mau pinjam uang, jadi ya nggak ada makan2, hihihi :-D
ReplyDeleteembuh iku... :-S
ReplyDeletehahahahahahahaha...
ReplyDeleteketawa aja eh....
***gak pake uang pelicin sih buat ngelewatin alat, biar katanya reformasi... tp ini Indonesia!!!!***
hehehe.... saya baca ceritanya saja dah terpingkel2 mbak kekeke.. kalau mungkin hadir disana bisa jadi saya menganggapnya bukan kelucuan.. dan paling bersemangat deh naik kemeja hihihihi
ReplyDeleteada yang ngedumel.. ada yang cekikikan :D
ReplyDeletehahahahahaha....... :D
ReplyDeleteheheheh asik mbak hasil toto-totonya :D
ReplyDeletengak bayangin deh kalau ini konser dilapangan bola.. gimana jadinya.. :)
ReplyDeletealasan buat berduaan.
ReplyDeletebisssaaaaa.... aja.! :)
nice angle, Mbak. sudut pandang yang luar biasa atas kekacauan sebuah konser musik, melihatnya dari sisi positif (humor). terima kasih membuatku terpingkal-pingkal malam ini.
ReplyDeletepssst.... ada penampakan makhluk halus di belakangmu! ;)
ReplyDeletemalah pada main bola Bli, sebagai pelampiasan kekecewaan! :)
ReplyDeleteJohnny Solinger masuk menggantikan Sebastian Bach tahun 1999, Ley. It close to a decade ago!
ReplyDeleteMasih ada Snake Sabo, Scotti Hill dan Rachel Bolan di sana, tapi tidak ada lagi hit segempita '18 and Life' atau album sekeren 'Slave to the Grind'.
*jadi ingat masa seragam putih abu-abu*
mbak
ReplyDeletepenyelenggaranya siapa sih?
dudul begitu deh ah
kecewa besar deh...
ReplyDeletewaaaaaaaa.....mana TOTO-nya...apa pindah ke toilet yaaaaaaaaa.....hehehehe....ikutan serbuuuuuuuuuuu....
ReplyDeletegini nih kalo bikin acara gak Pake "sajen"
ReplyDeletesemalem gw jadi terngiang2 lagu... lupa judulnya.. wasted time?
ReplyDelete18 and life, I remember you...
aah... masa muda!! XD XD
Skid Row berdiri tahun 1987 di Toms River, New Jersey AS. Mereka pertama kali tampil dengan formasi dasar Rachel Bolan dan Dave yang didukung gitaris Scotti Hill, drummer Rob Affuso dan lead vocal Sebastian Bach yang sebenarnya penggati posisi Matt Fallon.Album perdana Skid Row dirilis Januari 1989, Lima platinum berhasil diraih dari album yang mencuatkan single I Remember You.
ReplyDeleteDi akhir tahun 1996 Bach dipecat dari band disaat band itu akan tampil bersama KiSS. Pemecatan Bach juga diikuti dengan hengkangnya drummer Rob Affuso. Posisi Bach selanjutnya diganti oleh Sean Mc Cabe
Di tahun 1999 Skid Row kembali ‘hidup’ dengan formasi baru lagi, yakni masuknya vokalis Johnny Solinger dan drummer Phil Varone (Saigon Kick). Dengan formasi terbaru itu Skid Row kembali mencetak album, Thickskin di tahun 2003Album terakhir yang dihasilkan Skid Row adalah Revolution Per Minute Yang diluncurkan mulai 24 Oktober 2006. Untuk pengerjaan album itu Skid Row kembali mengalami perubahan formasi dengan bergabungnya Dave Gara mengganti posisi Varone.
Formasi Skid Row saat ini Johnny Solinger (vocal), Dave ‘The Snake’ Sabo dan Scotti Hill (gitar), Rachel Bolan (bas) dan Dave Gara (drum).
"Saya sendiri pernah dipanggil Dave Gara, saya gak mau, wong nama saya wowok kok dipanggil dave gara"
Puas belum?
oh iya, tadi pagi lihat beritanya di TV
ReplyDeleteberita konsernya masktnya
katanya personel totonya juga minta maaf langsung
tapi pasti yang kecewa dah banyak
Mbak gak ikut nonton lagi tuh?
wooo,,begono to diskripsi kronologisnya,,makasih mbak,,cucok jadi wartawati kayaknye,,huehue,,
ReplyDeleteAduh aku kok ga bisa baca ya mb... Hurupnya putih sama dg backgrundnya. Aku pake hp jadi ga seindah baca di kompi.. hikhik... Cuma kliatan potonya doang :p
ReplyDeleteRusuh ya mbak? :)
hiks ... seru juga laporane mba' ... lebih komplit dari yang aku liat di TV ...
ReplyDeletetapi agak malu-maluin ya ... ngga jadi konser gara-gara urusan kepabeanan alat belum beres ...
kaya'nya TOTO-nya kapok kali manggung lagi di Surabaya ... hehehe ...
duh jadi inget lagu-lagunya nih ...
peh nonton toto barang rek
ReplyDelete(pas kemunculan lagu lea, barengan ama punya celana lea)
iya nie mak....
ReplyDeletepengen banget nonton kosernya, untung ga jadi ke surabaya
*ditinggal pergi sehari...eh ketinggalan*
ReplyDeletewalah Da, nonton TOTO yang gagal tha?
hm...semoga semua tiket sudah direfund deh, kasian penonton :( apalagi yg jauh2
Saaaya ini warga negara yang baik Pak!” serunya.......”dan benaar!” sahut orang dibelakangnya.
ReplyDelete“Saya bayar tiket ini dengan uang Pak! Tunai!” serunya lagi....”dan tidak ngutang!” sahut orang dibelakangnya lagi.
hahaha ... seriuuuus lucuuuu banget
Penggemar Toto juga toh ?.......aku juga suka tuh Toto dan toto toto alias beberes rumah he he he.
ReplyDeleteKapan itu aku bingung mau nonton Bobby Caldwell (eh nulise bener gak yo ) ato James Ingram wong suka suaranya juga, untungnya blm beli tiket...ternyata tgl 8 Maret daku terbaring di RS.........Nasib......
parraaaaaah.... ga dapet refund tapi dapet tontonan dagelan... wahahahaha
ReplyDeletebtw nama ade dan bapakku kan juga TOTO... sering jadi bahan dagelan juga tuh... :D
Aku juga sempet tergiur liat iklan2 konser... banyak, ya... Diana Ross, TOTO, Duran2, belum Java Jazz.
Yaah karena agak2 "alergi" dengan kerumunan orang aku nonton yang versi tv aja deh hahahaha...
Sayang dong ga nonton. mudah dimaafkan tak mudah dilupakan hahahaha
Waduoh...Alita kebangun nih gara2 emaknya ngakak baca yg ini. Dudul tenan sih. Tapi bener-bener asik ngamatin kelakuan orang2 di situasi yg kayak gitu.
ReplyDeletePintunya emang sayang banget untuk didobrak.
ReplyDeleteBener, gedungnya megah
ReplyDeletebegitu juga dugaan orang-orang Hen, ga mau bayar bea cukai, akhirnya sama aja harus sewa gedung 2 hari untuk konser esok harinya...plus dipermalukan dengan kejadian itu...sama aja ketemunya tuh :-D
ReplyDeletehahahahaha kalo Bli naik meja, pasti saya toto, eh poto deh... :-))))
ReplyDeletesangat kontradiktif :-D
ReplyDeletehihihihi :-D
ReplyDeletegak asik gimana, kan udah bayar ratusan ribu untuk sewa lokasi tempat totonya :-S
ReplyDelete**btw akhirnya si uang refund sukses kita dapat kok, jadi sewa lokasi totonya gratis :-D
orang-orang juga pada bilang gitu "asal konser skidrow besok gak kaya gini aja, bisa jebol lapangan tambaksari, mana kalo rock kan penontonnya lebih sangar gitu" :-D
ReplyDeletesetelah 7 tahun, akhirnya si anak paling manja (yang beratnya diatas 60 kg itu) akhirnya sudah mulai keluar dari persembunyiannya Rik :-D
ReplyDelete**kita emang ada rencana pergi berdua agak lama Mei nanti Rik, makanya latihan ninggal anak-anak, soalnya aku paling susahhhhh :-(
hehehe sama-sama, orang-orang itu lho memang luar biasa.... :-)
ReplyDeletekamu kali???? :-b
ReplyDeleteyang jadi bola tasnya panitia, atau malah badan si panitia sendiri :-)))
ReplyDelete**seragam abu-abu putihku di desa dan bermimpi menikah muda Rik, jadi nggak kenal Skidrow :-))))
ReplyDeleteorang2 itu? ho'oh... :-D
ReplyDeleteaku? nggak begitu, kan dapat hiburan yang laen :-)))
wekekekekeekek
ReplyDelete**pilih motoin Mbak Yusy yang serbu2 aja deh** :-b
huahahahaahahahaha dasar! :-)))
ReplyDeleteakhirnya......sadar juga klo dah tua :-))))
ReplyDeletehahaahahahhahah
ReplyDeletedan aku sangat penasaran siapakan gerangan orang yang telah memanggil mas wowok itu?? dudul pol.. :-)))
Totonya ga hadir untuk minta maaf langsung, cuma di tv...
ReplyDeleteyang hadir di panggung cuma managernya Sit...
aku ngga nonton lagi, karena pas konser pengganti itu suami nonton Skidrow bareng banyak orang yang sudah janjian...dan aku udah rada ilfil juga hihihi :-D
**gubrax*
ReplyDeletehalah, wartawati majalah apa ya kira-kira???? :-\
nggak rusuh Yas, tapi konyol, lucu dan dudul!!!! :-D
ReplyDelete**pindah ke kompi Yas, pindah.... :-D
hueheeheh iya, di TV pasti ga ditayangin yang teriak2 "Bakar Soeharto" itu hahahaah
ReplyDeletemudah2an Toto gak kapok manggung disini lagi deh :-)
wah, pas nonton Toto, toiletku yo pas merk Toto pisan e mas....sama dong kita :-D hehe...
ReplyDeletebener-bener ada yang jauh2 dari Aceh lo mas!!!! satu keluarga, kesiaaaan banget deh mereka, mana sudah beli tiket pulang keesokan harinya lagi!! duuhhh....
ReplyDelete**pergi kemana hayoo??** :-D
ReplyDeleterefundnya akhirnya dapet kok kak...diambil keesokan paginya sama Mas Iwan :-)
hihihhihihihihi iya :-D
ReplyDelete**sekarang begitu inget kejadiannya lagi aja aku masih ketawa geli** :-D
hueheheh **wadaw pangling sana headshot barunya, suit-suiiittt** :-D
ReplyDeleteuntung tuh mbak, kalo nggak pasti krejuten di RS...:-D seru kalo di jakarta ya, sering ada konser, di surabaya jarang banget nih mbak Ir.... :-)
wah, nama adek dan bapakmu kok sama? ntar kalo dipanggil nyaut bareng dong Mal?? :-D
ReplyDeleteaku sih nothing to lose, nonton ayo, gak nonton ya gak papa....model gitu Mal..jadi kemarin juga nggak kecewa2 amat, apalagi dapat tontonan komedi hihihi dan uang refund akhirnya kembali kok, besoknya :-)
kesian Alita....mboknya dudul :-D
ReplyDeletekayaknya kalo Mbak Wiwie ada disitu bersamaku, serunya pasti dobel deh, wong kita sama-sama ngguyuan gini :-D hihihhihi
banget !! :-))))
ReplyDeleteitu pintu 1 buah harganya bisa-bisa dapet satu mobil tahun 90an deh Mbak... :-D
dulu waktu gedungnya belum jadi, tiap lewat disitu Mas Iwan selalu nggombal "Ntar aku bangunkan rumah kaya gini ya Nduk" wekekeekke
ReplyDeleteaku bilang, gomballllllllllllllll!!!!!! lagian aku gak sukaaaaaaaaaaa punya rumah gini maintenancenya repoootttt mending rumah kecil kita aja, nyapunya cepet!! :-D
Ho-oh, bener banget jeng. Yok, entar bulan Juli-Agustus kan aku insya Allah ada di tanah air, sengaja kita cari konser dudul, nonton barengan, kayaknya serunya bener2 nggak terlupakan *dudul ampun2an, cari konser koq yg dudul yak?* :))
ReplyDeletehahahahahaha biar kompak tapi dudul dong jadinya mbak... :-))))
ReplyDeleteToto ga jd konser krn panggung direbut Johny Iskandar yg langsung teriak, "Neng.. Ayo neng.. Ayo maen dudul-dudulaann..!!"
ReplyDeleteBtw, kata koran 2000an org yg nonton ya? Aku sih ga percaya! 1500 aja mgkn ga nyampe krn kt tmnku org2 di kelas Festival aja bisa maju sampe ke kelas VIP (disuruh para personil Toto yg mgkn prihatin dng jumlah penonton di depannya yg cuma bbrp ratus). Kasian Toto..
Kasian yg di bawah ga dpt pengumuman resmi spt ini. Akibatnya mrk ttp berdesakan di lift or berjuang naik tangga ke lantai 5! Yg paling bikin sebel, pd saat yg sama panitia di bawah msh jualan tiket!!
ReplyDeletehahahahahaaha trus kita langsung goyang dudul, gitu yo mas??? :-))))
ReplyDeleteyo ikulah, dasar panitia dudul tenan....setengahe koyo mencurigakan ngono yo mas...
ReplyDeletebtw kasian yang udah bela2in beli CD, kok yo ra sido nontonnnnn ngono lho hehehe untung oleh refund tapine yo...isok ditabung gawe akad nikah kuwi mas!! hahahaah :-)))
Panggung msh kosong, tp panitia berani pasang pengumuman, "Doors open at 8.30PM"
ReplyDeleteEdan! Lha trus kpn masang alat-alat yg bnyk n rumit itu? Kpn sound check-nya?
Mgkn panitia dibantu pasukan gaib yg bikin candi Sewu :p
Coba kalo band yg mo ditonton ini Skid Row or Slank.. //baca majalah kriminal..
ReplyDeleteSampe disorientasi reek.. reekk.. :D
ReplyDeleteBtw, bpk2 pulisi itu ga diajak bedil2an airsfot gun di Kenjie sama Iwan? =))
Bayangkan aja ibu2 itu rela berdesakan (n bikin sesak) di lift demi sebuah konser yg batal..
ReplyDeleteSayang pak Wakadaspol ga datang.. =))
ReplyDeleteAkh.. Personel GUN nutup2i aja.. Ga kepoto deh.. ~X(
ReplyDeleteInilah manusia dng mental baja n ketenangan luar biasa..
ReplyDeleteMoral malam itu: jng pernah nonton konser yg ga ada poster, spanduk, baliho or iklan tipi-nya.. kalo ga pengen berakhir dudul.. :p
ReplyDeletenah itu...sebenarnya nggak jelas mana yang lebih dudul, si panitia, atau kita ya mas, yang nggak kritis melihat keganjilan-keganjilan itu??? :-S
ReplyDeletepasukan gaib?? **gubrax** pantesan aku merasa sriwing-sriwing gitu di tengkuk kemarin itu **hallah!!** hahahahah
**ngeri**
ReplyDeleteasli mas benny sama mas iwan jadi foto headline!!!
walakatak mas....kalo bener bapak2 ini bisa diajak main airsoft sama semua penonton yang kecewa ini, bisa2 habis pak polisi2 nya!! jadi sansak tembakan kekecewaan yang emosional hihihihi
ReplyDeletewaktu aku datang, masih sepi mas, dan lucu karena panitianya sok ketat banget keamanannya...aku yang mau pipis di toilet **adanya di lt 5** pake dikawal lho!!
ReplyDeletekarena katanya untuk keamanan, karena belum jam 19.00 dan lt.5 belum dibuka untuk umum, jadi aku harus segera selesai ke toiletnya n segera kembali kebawah lagi....diakawal!!! wah kan aku jadi merasa penting gitu....hueheheheh
lha kok ternyata nggak cocok!! akhire nggak ada konser!! hoalah... :-D
wakadaspol iku opo sih mas?? **garuk2**
ReplyDeletehuahahaahahahahah
ReplyDelete**mripit2 liat dimanaaaaaa wajah mas benny** :-D
malam itu aku juga ketemu Mita lho mas, adik kelas kita angkatan 96..dia nonton borongan 8 atau 9 orang gitu, makanya juga keukeuh dapet refund.. :-)
betooooolllll hehehehehehe :-D
ReplyDelete“Bakar Soeharto!!!” trus dia jawab sendiri..”lho orangnya kan udah mati” (hahahahaha). Kontan kami pada tergelak mendengarnya!
ReplyDelete>>kekeke.... itu kelakuannya temenku mbak. aku sendiri sudah nyampe di lokasi sebenarnya malam itu (sebelum tau kl konsernya batal); tp lantas disuruh pulang sama orang rumah. lawong H-14 menjelang pernikahan kok malah keluyuran nonton konser. konser yang berakhir nyaris rusuh, pulak...
eh nyampe rumah, nyalain YM, dapet kabar dr lokasi kalo konsernya batal. jadi ngakak deh....
hahahahaha ternyata...
ReplyDeletewah malam itu sebenarnya kita bisa ketemuan dong yaaa??? trus kamunya bisa ngasih undangan pernikahanmu ke aku **walah mulai ngayal** huehehehe :-D
itu konser emang dudul banget jadinya :-D