Ini aku mau curhat! Dengan sangat emosional!
Gara-gara lihat banyak berita bertebaran tentang anak-anak yang mati kelaparan, juga busung lapar, kurang gizi dan sejenisnya itu. Aku sampai tak percaya bahwa itu semua terjadi di
Di suatu kabupaten di NTT, tempat terdapat korban gizi buruk yang meninggal itu, ada rencana membangun Kantor Bupati dengan dana sebanyak 26 Milyar! Astaghfirullah, aku tak tahu bagaimana caranya si Pak Bupati bisa tidur nyenyak dimalam hari.
Di sebuah Kabupaten di Jatim (sekali lagi, ini lingkup kabupaten lho), sebuah parpol menghabiskan dana lebih dari 10 Milyar hanya untuk memesan spanduk kampanye. Hanya spanduk! Belum kaos, belum EO acara2 partai yang selalunya gegap gempita itu, belum pesangon para fungsionarisnya, dan yang lain-lain. Hanya spanduk! 10 Milyar! Hanya untuk sebuah janji yang tak tahu apakah akan tertepati!!
Astaghfirullah...air mataku sampai tumpah menulis ini... :-((
Masih terus akan terbayang gambar anak-anak yang kelaparan tadi di TV...
Ampuni kami Ya Allah... :-(((
Gambar dicomot dari berita disini : http://www.careindonesia.or.id/index.asp?lg=id&sb=3&dt=11&id=35
Biaya "demokrasi" emang mahal. sampai2 rakyat terbengkalai.
ReplyDeleteYang paling pertama diurus memang seharusnya urusan perut...
huaa mbak.. ini memang miris. kita bikin sesuatu yuk... bareng2 yuk mb..
ReplyDeleteSpeechless... :((
ReplyDeletehiks
ReplyDeletedan perut semua orang ya Mal, bukan cuma segelintir orang....hiksss
ReplyDeleteayo Gik, kita bisa mulai dengan kampung deket kita, jangan sampai ada anak-anak kecil yang masih kurang gizi... **di surabaya rasanya nggak kurang banyaknya kalo disisir** :-((
ReplyDeletesatu hari saya pernah berdebat panjang dengan seorang teman gara-gara duit 500 perak yang saya berikan buat anak kecil di perempatan jalan, perdebatan itu buntu, tapi sampai sekarang kalau memang lagi ada saya tetap akan melakukan hal itu
ReplyDeletehikss...
ReplyDelete:-(
ReplyDeleteemang mbak bikin emosi yg melihat... terutama buat kita ibu2 yg punya anak kecil...indonesia ini emang udah gelap mata..jadi kejadian disekelilingnya gak kelihatan apalagi kalo menyangkut urusan kesejahteraan rakyat..wah kayaknya double deh udah gelap tambah pake kacamata hitam tambah butek jadinya...lagian juga percuma khan anak yg kurang gizi dirawat di RS trus dikasih minum susu abis baikan diminta pulang..nah gimana mau bertahan tuh gizi yg di RS kalo di rumahnya ortunya gak mampu buat beli susu karena gak ada kerjaaan...menurut saya sih solusinya kasih orang kerjaan supaya anak dan istri gak terlantar dan ada uang buat beli susu/makanan bergizi...*ikutan emosi tadi pagi lihat berita di good morning
ReplyDeleteiya Bli, saya juga paling males kalo ada yang protes dengan pemberian ke anak-anak ini...
ReplyDeletekarena memberikan uang seperti itu, sebenarnya bukan hanya untuk mereka, tetapi justru untuk HATI KITA!! Untuk terus mengasah hati kita biar nggak dudul mengeras terhadap setiap keadaan memprihatinkan yang ada didepan mata kita...
mata kita sudah diberi jodoh dan ijin oleh Tuhan, untuk melihat anak kecil di perempatan, maka hati kita HARUS merespon, HARUS!!! mereka yang memprotes itu, mampukah mereka berbuat lebih dari sekedar memberi??? kalo mampu, BAGUS!!
hiks!... ironi...
ReplyDeletesaya juga nonton di Good Morning tadi itu Mbak... :-(
ReplyDeletesudah saatnya para parpol MERUBAH bentuk kampanye, jangan cuma ngomong tapi menghabiskan bermilyar-milyar uang!!
uang 1 M saja, kalo dialokasikan untuk mengentaskan kemiskinan, pasti akan berarti banyak, dan taruhan berapa, mengetahui ini, semua rakyat NGGAK AKAN RAGU untuk memilih itu parpol waktu pemilu nanti!!
iya mba, ironis dan menyedihkan...!! :-((
ReplyDeleteuhm... seperti yang dikatakan oleh bulatpenuh, biaya "demokrasi" memang mahal... itu akibat jika para politikus adalah sekedar politikus, bukan merupakan negarawan. mereka (mungkin) hanya bisa berpolitik (itu pun mungkin... karena lebih banyak yang ternyata ngak bisa berpolitik juga sih...), tapi mereka sama sekali ngak ngerti gimana caranya menjalankan negara, padahal negara bisa diakui sebagai negara dengan (salah satunya) memiliki rakyat... tapi kalo rakyatnya dicuekin begitu dan pada akhirnya pada mati, apa ya bisa disebut negara?
ReplyDelete10 milyar, 26 milyar..yaaaa robbi..
ReplyDeletesedih ya Trid? :-(
ReplyDelete"MASIH MAU KORUPSI ????" gak papa sih, tapi nuranimu perlu di reparasi
ReplyDeletebisa kasih makan semua anak-anak yang kurang gizi di Indonesia sampe mereka dewasa itu Dwin..dan terselamatkanlah satu generasi bangsa ini...
ReplyDelete:-(
bukan hanya direparasi mas, kalo perlu diamputasi aja!! **nggregetne**
ReplyDelete**headshotnya sudah kembali ke asal, mas Wok? hehe**
AKU USUL...... AYO KUMPULIN TANDATANGAN MENGAJUKAN HUKUMAN MATI BAGI YANG KORUPSI UANG NEGARA DIATAS 25 JUTA.
ReplyDelete**headshotnya sudah kembali ke asal, mas Wok? hehe**
ReplyDeletemungkin nanti akan ganti lagi biar gak bosen, gimana menurutmu hehehehee
Tuh kaannn... duh mana hati nurani mereka yaahhhh 1 M bisa berguna buat ratusan anak-anak yg kurang beruntung tadi malah mungkin ribuannn :((
ReplyDeleteLIHAT Di Blog saya kan yg anak SD di magetan gantung diri karena lapar. Ya Allah ampuni dosa anak itu , kalaupun bunuh diri mungkin dia belum cukup nalar atas laranganmu tentang bunuh diri, yang dia tau betapa penyakit mah yg kronis bisa hilang jika dia bunuh diri, Laknatlah mereka yg korup ya ALLAH...
ReplyDeletesedih..sedih..berita yang membuat hati terkoyak, ibu hamil dan anaknya meninggal karena kelaparan..moga tidak akan terjadi lagi..
ReplyDeletemau yang lebih miris lagi?
ReplyDelete*ngambil koran pagi ini*
paling atas:
Jaksa Terima Suap Rp 6,1 M
tengah bawah:
Korban Kelaparan Dapat Sumbangan Rp 6,25 juta
semoga yang terima suap bisa bahagia dengan uangnya..
dan sampai bertemu di kehidupan yang akan datang...! >:(
kasus anak-anak gizi buruk di negeri kita hanya satu dari sekian ribu rangkaian lingkaran setan... dari mana kita memutus lingkaran itu, hampir semuanya bingung... apalagi para poliTIKUS yang di kepalanya hanya ambisi kekuasaan...
ReplyDelete*teringat pada khalifah Umar bin Abdul Aziz, yang dalam waktu singkat dapat merubah dirinya dari seorang kaya raya menjadi seorang yang sangat wara... dan kemudian dari kewaraan pribadi dapat mensejahterakan ummatnya... hanya dalam 2 sekian tahun masa kekhalifahannya, rakyat yang berhak menerima zakat berkurang hingga mencapai nol persen!
segera datang pemimpin idaman!! atau harus kulahirkan dari rahimku sendiri?! semoga...
saya usul bagusnya ditaruh untuk hidup bersama dengan ratusan anak-anak yang kelaparan tersebut..
ReplyDeletesaya suka bingung sama para koruptor itu....nuraninya kemana ya...
ReplyDeletedaripada menggantungkan harapan sama pemerintah korup yang lebih peduli sama perutnya sendiri daripada perut rakyat, lebih efektif kalo kita-kita yang gerak sendiri...menyumbang bantuan lewat badan yang bisa dipercaya, yang menjamin bisa sampai kepada mereka yang memerlukan...
...sebisanya...sekemampuan kitanya masing-masing...
ITULAH INDONESIA !!!
ReplyDeleteWahida, mulai membantu dari hal-hal kecil yuk, insya Allah udah banyak teman yang seperti ini, saya yakin, iya toh?
ReplyDeleteMembiayai adik/anak asuh, derma ke panti asuhan, berderma lewat ATM juga bisa (di BNI misalnya, gapapa ya sebut bank, ada bagian transfer untuk zakat, infaq, shadaqah ke beberapa yayasan yang amanah) jadi ngga ada alasan, ngga sempat, ngga hafal no.rekening yayasan yg dituju dll.
Gusti Allah ora sare Da, yang menanam keburukan lewat korupsi, akan terlihat nanti, apa yang akan mereka petik, walau mungkin keadilan itu nanti, di hari akhir baru terlihat
Ato sudah saatnya rakyat merubah cara memilih parpol? Jangan pilih parpol yang kampanyenya dengan cara ngadain panggung dengan artis2 yang dibayar mahal, apalagi parpol yang sibuk bikin merchandise banyak2, mending pilih parpol yang membuktikan diri telah berhasil mengentaskan kemiskinan terbanyak.
ReplyDeletebiar dipenthung malaikat mbak...
ReplyDeletekata gandhi, bumi akan mampu menampung berapapun jumlah penduduk, dengan syarat tak ada yang rakus
kata nabi, makanlah ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang
agar jika masih ada simpanan makanan bisa buat tetangga
udah berapa pemilu ya ga ikut nyoblos...
ReplyDeleteliat poto itu,,ya ampuuub,,,sedih banget
ReplyDeleteemberrr...
ReplyDeletepalagi perut seorang rakyat yang satu ini *nunjuk diri sendiri* bulet banget.... minta diisiin mie ayam, somay, es teler 77, pizza, nasi liwet dsb.... duuuhhhh lapeeerrrr -_-;;;
semoga gw ga ngalamin..... yang versi korupsi dan juga yang versi kelaparan....
ReplyDeletehaduh mas....trus mau dikemanain hasil tandatangannya??? tadi aja di koran pagi ada jaksa minta suap 6 Milyar!! **putus asa duluan** :-(
ReplyDeletehallah! pancet wae! :-b hehehe
ReplyDeletebisa-bisa jutaan tuh Teh, kalo dijadiin modal usaha, trus hasilnya diputar lagi untuk kepentingan lapangan pekerjaan orangtua anak2 ini :-)
ReplyDeleteiya mas aku juga baca berita itu, aku malah langsung berdoa semoga anak itu belum aqil balik... duh Gusti... :-((
ReplyDeletesedihnya, yang kaya gini masih terus terjadi Mbak Arie...hiksss dan berita tv kan gitu, sekali menyiarkan kurang gizi, akhirnya bermunculanlah banyak kasus serupa dari daerah2 lain...hikss :-((
ReplyDeleteoalah Har... :-D
ReplyDeleteada2 aja....semoga di kehidupan yang akan datang, yang terima suap itu ganti peranan, jadi anak yang kelaparan yaa.. **gregetan**
amiinnnnn amiinnnn kalau perlu harus lahir dari rahim kita semua, amiinnnnnnnn Allahumma aminnnnnn!! :-)
ReplyDeletei'm not talking about reincarnation...
ReplyDeleteapanya Pak? tandatangannya?? :-?
ReplyDeletesangat setuju sekali dengan dydy!!! :-)
ReplyDeleteso sad but true... :-(
ReplyDeletesetuju banget kak! setujuu :-)
ReplyDeletesetuju banget kak! setujuu :-)
ReplyDeleterunyamnya, parpol2 beginilah justru yang rajin melakukan serangan fajar, Mbak.
ReplyDeletePagi buta sebelum pemilu, mereka blusukan di kampung miskin, membujuk para tukang becak, kuli bangunan dan pemulung **yang jumlahnya jutaan di indonesia ini** untuk mencolos partai mereka, dengan imbalan amplop berisi 50.000, dan tukang becak mana yang bakalan menolak???? mau nggak nyoblos, mereka juga diancam nggak karuan sama preman parpolnya....oalahh!!!!
Allah Maha Besar ya mas, menyentuh hati kita dengan banyak cara... makanya nggak heran banyak bencana menimpa kita, karena cara yang lembut rupanya udah nggak mempan buat manusia2 yang rakus dan gila tertutup matanya dengan dunia ini... :-(
ReplyDeleteparpol yang lebih membuktikan baktinya di lapangan bencana dan kemiskinan daripada diatas panggung orasi politik, insyaalloh sudah ada tuh Mas...insyaalloh patut kita dukung **bukan bermaksud kampanye lho, hihihih** :-)
ReplyDeleteiya Mbak Rosi... :-(
ReplyDeletemungkin karena jauh Mbak Rosi jadi nggak bisa menikmati "suguhan" berita tv lokal, isinya semakin hari semakin mengkhawatirkan Mbak.. :-(
**gubrax**
ReplyDeleteMamal.... :-o
**bangun dari bawah kursi pelan2 dengan dramatis**
Aminn!!!! dan juga segenap anak cucu kita sampai kapanpun ya Mal!! :-)
ReplyDeleteabis????
ReplyDeletesee you in the afterlife..
ReplyDeletemakan tu duit! :/
Iyah...iyah...betul...aku udah liat parpol yang dimaksud. Orang-orangnya bagai komunitas cahaya. Subhanallah... Ayo...kita coblos rame-rame *selama kampanye belum dilarang di MP* :D
ReplyDeleteDi sebuah Kabupaten di Jatim (sekali lagi, ini lingkup kabupaten lho), sebuah parpol menghabiskan dana lebih dari 10 Milyar hanya untuk memesan spanduk kampanye. Hanya spanduk! Belum kaos, belum EO acara2 partai yang selalunya gegap gempita itu, belum pesangon para fungsionarisnya, dan yang lain-lain. Hanya spanduk! 10 Milyar! Hanya untuk sebuah janji yang tak tahu apakah akan tertepati!!
ReplyDeleteTepat gak tepat sing penting bisa bancakan, Parpol kan sekarang ruang yang tepat untuk lahan bisnis termasuk didalamnya bisnis korupsi dalam artian korupsi berjamaah....Amiiiiiiiiiinnnnnnnn....
"Mak.....lapar nih....spanduk bisa dimakan gak mak.....?"
" tergantung yang makan le, sekarang ini semen, aspal, kayu,besi, termasuk spanduk bisa dimakan kok le" tanyak wakil rakyat yg katanya mewakili kita .
Amiiin... :D
ReplyDeletewhiiiiyyy Har, semoga kita nggak usah ketemu mereka deeehhhhhh **takuuuttt** :-S
ReplyDeletehallahhhh Mbak Wiwie....
ReplyDeletewakakakak duduuul **mana kampanyenya di blognya orang lain lagi** :-))))
fragmennya sangat satir nih mas wok...heh heh heh :-)
ReplyDeleteyahhh...Kehidupan da... sekarang ini yang makan kayu bukan melulu rayap. dan "RAYAP" tidak melulu makan kayu.
ReplyDelete"Di sebuah Kabupaten di Jatim (sekali lagi, ini lingkup kabupaten lho), sebuah parpol menghabiskan dana lebih dari 10 Milyar hanya untuk memesan spanduk kampanye"
ReplyDeleteDulu hal semacam ini hanya buat guyonan ngisi waktu menjelang buka puasa "Wah aku kalau punya uang semilyar tak beliin dawet, bisa buat berenang, sambil berenang minum dawet" , seperti itu kira kira banyolan sekaligus khayalan masa kecil kita dulu. dulu sebatas khayalan lha kok sekarang jadi kenyataan, bikin spandukl sampai milyaran, "BAHHHH...!" Macam apa pula ini
naudzubillah....Ya Allah...
ReplyDeleteMbak, aku smpe mbrebes mili iki liat fotone...sejauh ini, itulah gambaran anak2 pedalaman Indonesia. Nyiris hati memang kalo dlm kenyataan, dana2 bantuan u/ anak2 dgn gizi buruk, sampe mengidap kusta,dll malah ditelan sendiri sm pemerintah...kemana hati nurani nya. Kita penduduk awam mo ksh bantuan jg jd serba salah, nanti kalo ternyata bantuan itu gak bs nyampe ke si penerima. Gmn negara gak maju ya mbak nek wong2 pemerintahe koyok ngono. Sdkt info ttg Inggris, semua anak2 usia 0-16th dokter dan obat2an gratis,khusus bayi smpe 0-1than susu gratis, sekolah gratis smpe setara SMA, penduduk yg homeless diksh rumah ama pemerintah, plus tunjangan bulanan, lowongan kerja jg diutamakan buat org2 single parent atau homeless...kurang apa coba. makane sedih mikirin negara, gak bs omong apa2 mbak. Korupsi dimn2, negara byk utang, so gmn neg kita diomongin yg jelek2 ama neg lain. Aku nek debat sm Paul wis kalah tenan deh mbak, krn dia liat dan ngerasain sendiri gmn dikorupsi,dll. udah ah kedawan iki nulise...
mwuaahhh
hugs erat buat Bea ya mbak..gmn udah sembuh?
Masyaallah....sampe segitunya mba...???
ReplyDeletebener2 udah pada gelap mata dan nurani...
hari ini aku jg ngga bisa lepas dr mengingat anak2 kurang beruntung itu...entah kenapa...mulai dr tiba2 aku ingin puasa..trus..dicegat dan tiba2 aja ikut2an aktivis spore di jalanan buat anak2 kelaparan...eh..pas buka MP ada postinganmu ini jeng...
ReplyDeletehiks..
para koruptor dan politikus kapiran itu adalah manusia-manusia yang buta nuraninya dan lupa akan dahsyatnya siksa yang kelak jelas-jelas tak akan sanggup mereka tanggung.
ReplyDeleteTFS, touchy !
Curhatnya mewakili orang seabreg mbak... :((
ReplyDelete**ikut njogrok guyonan di bulan puasa**
ReplyDeletetapi yo dudul juga mas, berarti dawetnya kan wis bercampur keringat kita sendiri lakan... :-D
:((
ReplyDeletemosok trus bangsa kita milih gabung dengan Great Britain aja??? koyoke lek saiki, Inggrise sing wis nggak mau menerima kita mbak...kakehan koruptor!! :-(
Bea udah sehat Tante, terimakasih, berkat doanya.. **hug** :-)
dudul!
ReplyDeletecoba aja kalo nggak ketangkap duluan!!! alasan paling edan yang pernah kutahu!! **mencibir panjang2 untuk Jaksa Urip**
bikin gregetan ya Teh.... &$()@*#(@*#_
ReplyDelete**hug**
ReplyDeletehikss...Lessy, kita ternyata sehati.... **hug sampe Lessy megap2 gak bisa napas**
touchy tapi pake tanda seru ya Rik??
ReplyDelete:-))) sama2 !!
hiyaaaaa.... :-((
ReplyDelete**hug mbak tyas** :-((
tengoklah anak-anak ini Bapak-Bapak... :-(((
ReplyDeleteWah reply nya mbak zubia ini bisa satu blog sendiri :))
ReplyDeletegileeeee... Cukong lu lawaaannnn... Hik hik
huahahahaah
ReplyDeletebisaaaa aja... :-D
sedih yah mbak.
ReplyDeletebanget La... :-(
ReplyDelete