Tuesday, September 16, 2008

Dasar Sudah Turunan !! (Bagian 2)

:::::.....

Masih, minggu ini tak seberapa sempat ngempi, cuman bisa intip-intip lewat handphone. Maaf kalo jadi nggak seberapa sempat berkunjung ke MP temen2 plus bales2 komen. Tiap hari juga masih njogrok di sekolah jagain meja panitia pengumpulan bingkisan untuk guru-karyawan sekolah. Tapi karena kemarin Mas Iwan sudah berangkat umroh ramadhan, jadinya lumayan bisa mendominasi internet mobile kami. Njogrok di sekolah pun akhirnya bisa nyambi nulis dan ngempi huehehuehue.

 

:::::.....

 


Dan masih ngomongin tentang kebiasaan anak-anak yang walaupun tanpa diajarkan atau dibiasakan tapi ternyata sama dengan kebiasaan kita. Kalau di bagian 1 kemarin tentang Abe, nah di bagian 2 kali ini, ada satu cerita dari Bea.

 

 

"Aku aja!! Aku aja!"

 

Ini bener-bener seruan favorit Bea tiap melihat seseorang melakukan sesuatu, apapun itu. Kalo kata orang Jawa, Bea itu 'nglancangi', alias maunya ikuttt aja semua apa yang dikerjakan orang. Dan sama sekali nggak mau dibantu! Terus terang aku senang-senang gimana melihat dia seperti ini. Senang, karena terus terang, aku merasa kebiasaan ini banyak gunanya. Syukurlah aku mempunyai ibu yang cukup mengerti dunia anak-anak, sehingga dulu ketika aku suka 'nglancangi' gini, ibu nggak pernah memarahi atau melarang. Dan aku merasakan manfaatnya bahkan sampai sekarang. Aku jadi bisa melakukan banyak sekali pekerjaan, dari pekerjaan dapur, tulis menulis, jahit menjahit, memperbaiki ini itu sampai dengan munculnya sifat mandiri yang akhirnya tumbuh dari kebiasaan 'nglancangi' itu.

 

Tetapi memang, kebiasaan Bea ini membutuhkan kesabaran super ekstra. Sekarang bayangkan cerita ini, kejadiannya barusan terjadi beberapa hari yang lalu. Siang yang terik di bulan Ramadhan yang panas. Selama bulan puasa, Bea pulang sekolah jam 10 dan Abe jam 12. Setiap hari aku menunggui saja di sekolah, karena selain jamnya nanggung banget, tahun ini aku juga ada tugas jaga meja panitia pengumpulan bingkisan untuk guru yang juga mengharuskan aku stand-by setiap hari di kantor komite. Jam 10. Begitu menemukan aku didepan meja dengan banyak pekerjaan (melayani walimurid yang menyetor uang bingkisan) Bea langsung melompat ke pangkuan tanpa permisi.

 

 

"Aku aja yang nulis!" bukan hanya ucapan, tapi Bea langsung berusaha ambil pulpen yang sedang kupegang. Mencoba memberinya kertas lain untuk ditulisi?? Nggak akan berhasil, Bea hanya mau menulis di kwitansi yang akan diberikan pada walimurid itu. Bayangkan, padahal di seberang meja, sudah ada 2 walimurid lain yang antri untuk dilayani. Ya sudah, akhirnya aku kasihkan kwitansi yang itu, akupun mengambil bendel kwitansi yang lain dan menulisinya (ini masih sambil pangku dia yang nggak mau duduk di kursi lain karena menurutnya kursi lain itu bukan kursi panitia, walalupun bentuknya sama!). Selesai nulis kwitansi, aku berniat menyobeknya supaya lepas dari bendel.

 

"Aku aja yang nyobek!" langsung ditaruhlah pulpen-bendel kwitansi yang dia pegang, sekarang ganti mengejar bendel kwitansi yang kupegang. Oke deh, Bea yang nyobek. Dengan banyak arahan supaya hati-hati, waktu yang diperlukan jadi 3x lebih lama dari semestinya. Ah antrian tambah menumpuk, kali ini diseberang meja sudah ada 3 walimurid yang antri. Setelah kwitansi tersobek, waktunya mengembalikan kepada walimurid yang bersangkutan. "Aku aja yang masukin ke amplop!!" Okee... "Aku aja yang ngasih!" Okeeee okeeee....

 

Ambil napas, sekarang waktunya melayani antrian selanjutnya. Begitu menerima blangko dan uang, langsung diminta Bea "Aku aja yang masukin uangnya ke dompet!" Ya ya Bea aja yang masukin uang ke dompet, Ibuk yang nulis kwitansinya ya... Selesai nulis kwitansi, berbarengan dengan Bea selesai memasukkkan uang ke dompet. "Aku aja yang nyobek!" Ambil napas lagi...lagi dan lagiiiii...!!

 

Ibu-ibu lain yang menyaksikan hanya bisa memuji "Pintar ya Bea" tanpa bisa merasakan apa yang ada dihatiku ini :-(((

 

Jam 12, waktunya Mas Abe pulang. Setelah sebelumnya selama 2 jam apa-apa "dibantu" Bea, kerasa agak capek juga dan terutama mulut jadi keriiinnggg (lho? dibantu kok malah capek?? *sigh* percayalah, IYA!). Kali ini Abe sudah bergabung dengan kita di tempat parkir sekolah yang panas terik dan semrawut (karena jam pulang sekolah). Abe yang puasa tentu sudah tidak sabar lagi masuk mobil nyalain AC rebahin jok kebelakang dong??

 

Kukeluarkan kunci mobil dari dalam tas...

"Aku aja yang pencet!" kata Bea langsung menarik kunci mobil dari tanganku.

 

Aduh kali ini terlambat sepersekian detik, tombol "Unlock" sudah terlanjur kupencet.

"Lhoooo Ibukkkkkkkkk aku mau yang penceeettttt!!!"

Ohhh iya maaf Ibuk lupaaaaa....**ambil napas**.....Di "lock" lagi aja deh, nanti Bea bisa pencet lagi "Unlock" nya.... ya??

"Nggak mauuuuuuuu!!! Nggak mau di "Lock" lagiiii!!! Nggak mau terlanjuurrr!! Kenapa tadi Ibuk penceetttt siihhh???" tantrum mulai keluar, plus ngantuk, jadilah dia ndeprok di lantai tempat parkir. Oalah, trus gimana?? Kalo sudah terlanjur itu ya nggak bisa dibalikin lagi Bea...?

 

"Aku aja yang pencet!!! Aku mau balik ke tadiiiii sebelum Ibuk pencettt!! Huwaaaaa!!!"

Most of the time, ini yang paling susah dihadapi. Bukan hanya ingin melakukan sesuatu sendiri, tapi Bea juga nggak rela kalau akhirnya ada orang lain yang melakukannya. Pasti dia akan ngamuk minta untuk kembali ke waktu sebelum si orang lain ini melakukannya. Alamak Bea, biarpun sekarang jaman sudah modern, tapi mesin waktu belum ditemukan Nakkkk..mana bisaaa??

 

"Ibuukkkkk aku kehausan niihhh, panaaasssss, mau cepetan masuk mobilllll" sementara si Abe sudah mulai memanas juga emosinya.

Atau gini aja, Bea aja yang pencet "Lock" nya, nanti habis itu Bea pencet "Unlock" lagi, jadi kan Bea bisa pencet 2kali kann??? Asyiikkk kan??

Untung Bea mau. Ya udah. Tit tit! Tit tit! Bea tersenyum puas mengharap pujian "Pintar kan aku??" Iya pintaarr...

 

Aku pun membukakan pintu untuknya.

"Aku aja yang buka!!"

Menghela napas. Aku tutup lagi lah si pintu itu, supaya bisa dibuka oleh Bea.

Bea buka pintu, masuk mobil, dan jangan dikira cerita habis sampai disini.

Masukin anak kunci ke lubangnya yang dibawah setir... "Aku aja!"

Nyalain AC.."Aku aja!"

Bayar tol... "Aku aja!!"

Bayar polisi cepek.. "Aku aja!"

 

Sampai dirumah mau ngempi... "Aku aja yang ngetik komentarnya!" **aku cuma bisa menghela napas sambil diktein hurufnya SATU PER SATU!!**

Komentar sudah terketik... "Aku aja yang klik "sabmit" nya!"

Mau scroll-up..... "Aku aja!"

Mau scroll-down..."Aku aja!"

 

Sorenya, nyiapin buka puasa, bikin es buah ceritanya...

Cetak bola-bola melon, pepaya, semangka... "Aku aja!"

Masukin syrup... "Aku aja!"

Masukin buah-buahnya... "Aku aja!"

Masukin es batu... "Aku aja!"

Tuangin ke gelas-gelas... "Aku aja!"

Arrggghhhhhhhhhhhhhhhh...akhirnya waktu adzan maghrib, si mbak pun masih sibuk ngepel lantai dapur karena ketika Bea mengerjakan semua hal diatas, banyak juga yang berantakan bahkan tumpah ke lantai......... Sabaaarrrrrrrrr........**menghela napas panjannnngggg dan lamaaaaaa dan lagiiiiii dan lagiiiiiii**

:-D

==================

Mau cerita dudul sejenis tentang Bea??? Coba juga baca yang disini : "Bea Pushy Pushy"

68 comments:

  1. Huehehe, diktein kalimat reply per huruf? Wow! Kalau soal mesin waktu itu, adikku banget deh. Tapi memang nggak se-'mandiri' Bea sih. Abe sering nggak dilancangi, Mbak?

    ReplyDelete
  2. Abe?? dia korban kedua setelah aku :-D

    mungkin kamu masih inget cerita yang Bea Pushy-Pushy itu, sampe sekarang pun yang kaya gitu masih sering terjadi sama Abe La! Seringnya, Abe tentu tak bisa sesabar orang dewasa, dan rameeeeeeeellaaaahhhhhh 2 bersaudara itu bertengkaaaaaaaarrrr :-D

    oalah......

    **sabaaarrrrrrr**

    ReplyDelete
  3. Oiya ya. Tapi di cerita di atas kayaknya Abe udah lebih sabar :D.

    ReplyDelete
  4. Mungkin dia sudah belajar betapa tak ada gunanya melawan si ponirah itu hihihihihi :-D

    pagi2 dah ngempi, blum berangkat ngantor La? :-)

    ReplyDelete
  5. Belum dong, kan gak macet jadi santai aja berangkat mepet ke 7.30 hehehe.

    ReplyDelete
  6. huehueh betul juga, :-D itulah enaknya nggak tinggal di kota besar
    aku dulu SMA di tulungagung juga suka berangkat 10 menit sebelum bel :-D
    ok have a nice day

    ReplyDelete
  7. hihihi kalo dicari-cari apa aja yang mirip, sebenarnya banyak mas, tapi sudahlah lain kali aja, cerita yang 2 ini nggak dilanjut lagi :-D

    **wah pingin banget liat postinganmu huruf jawa, tapi kesusu mau sekolah ki hiksss**

    ReplyDelete
  8. hihihi kalo dicari-cari apa aja yang mirip, sebenarnya banyak mas, tapi sudahlah lain kali aja, cerita yang 2 ini nggak dilanjut lagi :-D

    **wah pingin banget liat postinganmu huruf jawa, tapi kesusu mau sekolah ki hiksss**

    ReplyDelete
  9. sama sama Pak Yayan wah senengnya saya dikunjungi hehe :-)

    ReplyDelete
  10. mmmm...cerita nya de ja vu bener ya :) tante Wahida
    Umi mengalami itu 9 tahun lalu, 3tahun lalu dan sekarang si bungsu baru mulai aku aja..aku aja...plus ngguling ra' karu-karuan untuk membalikkan waktu *sigh*
    Tapi untunglah, kalau di tempat umum, mba Afra uda bisa bujuk Rifqi, dan paling dia ketawa sambil nanya :"Ummi, dulu aku kaya gitu ya"

    Apalah yg bisa umminya lakukan selaen nyengir pait :)

    ReplyDelete
  11. ah... sepertinya gw harus siap2 seperti itu...
    *ngelirik Hari yang udah jerit2, pengen dia yang mencet2 juga*

    ReplyDelete
  12. hihihi Afra lucu, pinter tenan, untungnya dia dulu juga kaya gitu ya kak :-D

    kalo Abe karena dari kecil dia cenderung cuek, akhirnya seringnya sekarang protes kalo ngapain2 jadi kelamaan (gara2 nungguin si Bea menyelesaikan tugas hihihi)

    **sama, kita barisan ibu nyengir deh kak :-D**

    ReplyDelete
  13. sana sana deh **nyengir**

    yang pintar ya Ari :-b

    ReplyDelete
  14. **assyiikkkkkk harlia sudah online dirumah sendiriii heuheuhehe**

    wekekekekek hari pinter tenan!
    siap2 diktein hurup satu per satu deh, dan percayalah itu butuh kesabaran tingkat tinggiiiiii :-D

    ReplyDelete
  15. huehuehuehuehue tante mau bantuin reply komentar??? masih banyak komen yang blum direply nih te :-D

    ReplyDelete

  16. Yang begini di rumah malah Rao, adeknya cuek bebek.
    Kalo sampe terlanjur qta yang ngerjain sesuatu yang dia mau kerjain ya musti diulang prosesnya, cape deh

    ReplyDelete
  17. hahahhaha....PONIRAH sang JAGOAN..

    ReplyDelete
  18. sekali2 tanya Uti dong depan anak2...apakah dirimu seperti itu juga dulu??
    *menunggu JAWABan Uti*

    ReplyDelete
  19. biarkan bea belajar yah bu. cuman tinggal ngasih pengertian ma orang2 nih yg rada bikin muka merah yah hehe

    ReplyDelete
  20. aku bantu sabmitnya aja...gampang....nggak mikir......

    ReplyDelete
  21. ngerti... ngertii...

    pernah gw sms kan waktu nungguin si abang bikin pr?
    :P

    ReplyDelete
  22. Bea...Bea.....eh inget yang dia nunjukin foto.....dia kasih tau dia juga yang bilang bukan.....hahahahah kita yang orang dewasa jadi bingung n cekikikan......

    ReplyDelete
  23. Mbak...aku aja mbak yang baca....aku aja....!
    *kena timpuk deh aku* =)))

    ReplyDelete
  24. buk,,,nanti aku aja yang nyetir,,,[bea mode on],,,hohoho,,

    ReplyDelete
  25. "aku aja yang masukkan uangnya ke amplop", " aku aja yang kembaliin amplopnya", aku aja yang
    nyebrang sendiri" (untung yang ini nggak di lakoni) waktu dia ditawari Amel minum di warungnya

    ReplyDelete
  26. tob markotob buat kesabarannya...emang mesti gitu kali yah jadi ibuk...aduuuh gimana nih..now i'm affraid secara aku ngak sabaran banget..ngantri aja suka ngomel..*sigh*

    ReplyDelete
  27. huahahahaha...Bea...kamu kreatif dan inisiatif tinggi...
    audrey juga skrg lg begituu..tapiii....aku tak sesabar dirimuuuuu........*bisa gw yg ngambek*....:)

    ReplyDelete
  28. halah

    **sedhakep nunggu Titin selesai baca bag 1**

    ReplyDelete
  29. hahaahahahahah

    ternyata....ayo ibu2 kita eksperimen yuk, kita ciptakan MESIN WAKTU!!!
    demi anak2 kita!!! **merdeka!!**

    ReplyDelete
  30. ya itu mbak..kekuatannya memang di poni nya tuh **kalo samson kan di keteknya**

    :-D

    ReplyDelete
  31. **sudah bisa menebak**

    paling yo iyooooooooo ikuuuuuuuuuu **nyenggol bahu mbak Iya sambil mencibir kearah kak Mia** hahahaah

    ReplyDelete
  32. betul mbak, harus rajin2 nabung sabar, yang jelas mah heuheuehuhe

    :-D

    ReplyDelete
  33. halah katanya mau rewang, kok milih2 pekerjaan?? :-b

    mengko rebutan karo bea sampeyan, orang dia paling suka ngeklik "sabmit" :-D
    aku aja!! aku aja!! **dooohhh*

    ReplyDelete
  34. huahauhauhuaah ho'oh

    ahhh kangen wajah lugunya si hari,
    anak2 suka sama rumah baru har?? mereka gak nanyain apa-apa yang di batam??

    ReplyDelete
  35. hihihi kadang2 yo ngono...

    "ibuukkkk Bea mau baksos sama ibu guru"
    "oya? kapan?"
    jawabnya dia?............."iya, kapan!!" <=====pake tanda seru tanda menjawab, bukan bertanya

    **gubraaxxxxxxxx**

    ReplyDelete
  36. hahahaah disitu emang rebutan baca sama siapa???
    hahahahaahh **asli ngakak disini**

    ReplyDelete
  37. lhooooooooo sudah mbak hikssss

    kalo masuk perumahan, dia langsung minta pangku, ikut nyetir
    kalo deket rumah, jalanan sudah sepi, tanganku pasti didorong2 dari setir, gak boleh ikut pegang
    eh tapi dudul, mau tak mau aku harus mengakui, haluannya dalam menyetir jadi pesat lho berkembangnya **nada heran** sekarang kalo main bom2 car sama abe, malah lebih bagus bea nyetirnya hihihihi

    ReplyDelete
  38. hahahahaha iyoooo wah pancen warung ngarep sekolah kuwi ngrusak keamanan
    opo maneh anake sing duwe warung dudul, kabeh2 diundang nang mrono
    dan dia sangat pintar membaca peluang, sopo sing ketok haus langsung digiring kon nang warunge

    wekekekekekke dudul tenan

    ReplyDelete
  39. hahahahha maunyaaaaaaaaa Mbak Lindaaaaaaaaaa wakakakakak
    kalo urusan itu, harusnya bilang Bapak aja mbak..

    Pak, aku aja yang shopping :-D

    ReplyDelete
  40. hahahahahahaha.....................percis koyo srimulat.....

    ReplyDelete
  41. ahhh Na, nanti kalo memang bener2 jadi ibuk, pasti kamu bakalan berubah!!

    bukan cuma kesabaran yang meningkat (apalagi kalo liat tampang anaknya yang campuran antara "menguji kesabaran" dan "menggemaskan" itu), tapi pasti lama-lama kitanya juga bisa kembali kekanak-kanakan lagi hihihi

    ReplyDelete
  42. waaaaaaaa mbak Jek, ini juga sering ditahan2 di ubun2 !!! wadaaaaaawwwwwwww!!!! :-D

    audrey gitu juga ya?? entahlah apa memang anak2 perempuan lebih "nglancangi" gini ya?? tapi enak juga kalo bayangin misalkan nanti 5-10 tahun lagi, mereka udah remaja dan mau bantu2 pekerjaan rumah tangga gitu.......wahhhh masa mudik lebaran kita pasti enteeengggg heuheuehuheuhu

    ReplyDelete
  43. untung ibuke (lan konco2ne ibuke, maksude termasuk dirimu wekk) lulusan srimulat pisan.....dadi ora kaget!! hahaha

    ReplyDelete
  44. ada waktunya kok semua..
    tenang ajaaaaa, beberapa minggu kedepan juga hilang kebiasaan itu dan ganti dengan kebiasan lain, yang nurun juga dari kamuuuuu, whakakaakakaakak

    ReplyDelete
  45. gantian tinggal kita yg bilang kamu yg ngepel...kamu yg nyuci...kamu yg nyetrika....*nunggu 5 thn lagi*....

    ReplyDelete
  46. Aku wes mari tahun lalu mbak....dan berlanjud sampe sekarang *wes pokoke wenak tenan nek wes ngomong aku aja, fayaaz aja*

    ReplyDelete
  47. Masa2 awal pendelegasian tugas memang memerlukan kesabaran tingkat tinggi... Tinggal tunggu hasilnya beberapa taun lagi ya Mbak!

    ReplyDelete
  48. somehow aku malah nggak pingin kebiasaan iki hilang sih mbak....karena dimasa depan insyaAllah akan banyak sekali manfaatnya...

    tinggal rajin2 ambil napas tahan sabar aja sekarang heueuhe aku pingin mengikuti jejak ibukku dulu :-)

    kebiasaan lain????? itu cerita yang lain lagi, hihihihhih

    ReplyDelete
  49. hihihihi iya asyik kan??

    **dasar ibu2 pemalas** :-D

    ReplyDelete
  50. mbak dian sudah mulai kenuai hasilnya :-D

    fayaaz, jangan lupa belajar nyulam aplikasi di kaos juga ya nak :-D

    ReplyDelete
  51. Rinda huebat, mampu menyajikan kasus ini dengan bahasa management! hahahahah

    betul betul! jangankan sama anak2 ya, mendelegasikan tugas sama yang dewasa pun, pertama kali harus sabar....sabar... :-D

    bentar lagi waktunya Eka tuh Rind... tak akan lama lagi deh :-)

    ReplyDelete
  52. BTW, namanya Bea ma Abe...anak ketiga opo??????bingung to...mak'e gak kreatif iki......

    ReplyDelete
  53. anak ketiga??? wah justru itulah, kreativitas akan benar2 diuji kalo memang ada yang ketiga :-D

    **jawaban ngasal**

    ReplyDelete
  54. yo lek lulusan ne srimulat gak gatuk nduk...!!!!

    bener lo aku lek ingat ekspresine Bea pas melok ngomong ..."Bukan..!!!....ngguyu kekel.....hahahahahah

    ReplyDelete
  55. Itu namanya anak pintar............mau bantuin ibuk........
    *** sambil mendesah panjang........ternyata...ada juga yg kayak Shilla...(kalo apa yg mau dia kerjain udah dikerjain orang lain, langsung ngamuk...)

    ReplyDelete
  56. balas komentar, "Aku aja!"

    hasilnya kayak gini:
    jhdbkdjncljdnckjdncdkmclnc,dncksd lkdnc sdncslh,sdknchdbckadmn;pke';cksnclnc lkcn la ha.mclcn.dchc,ac,,adknclddmclakkuh.dmc;ldm/mv,ncd/v,/damv.KD,NVM/DV

    hahahahhahahahaha.....

    ReplyDelete
  57. ahahahahahah
    pancen nggak nggenah hihihihi

    eh mbak, sms mu tadi blum kujawab ya? soal krupuk?? wekekekek gak usah dijawab yo?? **walah** :-D
    aku tadi ketemu khanza yang tambah langsing karna puasa dan adel yang ketika kutanya "puasa nggak?" eh dia njawabnya "puasa" dengan sangat tidak meyakinkan ahahahahahahahha

    lha ameng kenapa gak masuk sekolah tadi itu??

    ReplyDelete
  58. nah satu lagi Shilla juga gitu....
    mungkin anak2 perempuan umumnya kaya gini kali ya Mbak Ir..

    enak e, nanti kalo mereka uda besar, bisa banget jadi partner ngerjain ini itu ya? hehehe

    ReplyDelete
  59. hahaahahaha iya beberapa waktu lalul, diman-mana bertebaran hasil karyanya dia, kalo komp kutinggal sebentar aja, doohhh udah komentarin mp dimana mana

    sekarang dia udah bosan komen kaya gitu Rik, maunya ngetik tapi yang banyak "spasi"nya alias pake bahasa ibu dan didektein SATU PER SATU HURUFNYA **aarrghhhh God speed**

    ReplyDelete
  60. PONIRAH terpidana....hahahaah....(ini dulu judul film atau apa yak???)

    ReplyDelete
  61. hahaahahaha kalo gak salah film jaman duluuuuu tu mbak Ros :-D

    ReplyDelete