Secara aku ultah gitu ya, kalo inget wajah-wajah yang dulu pernah kuusilin, masuk akal dong kalo beberapa hari sebelum hari H aku udah meningkatkan kewaspadaan?? Kemarin sempat pasang status di facebook :
Sungguh aku tak mau GR, tapi mengingat semua wajah yang pernah kuusilin dimasa lalu itu, aku memang sudah sepantasnya SIAGA 1 menjelang hari besok itu. WASPADALAH! WASPADALAH! **Wawa MODE: ON**
Dan yang paling menyebalkan, semua orang nuduh aku GR!!!
Nah... Hari ini hari H....
Pagi-pagi tadi waktu morning routine berdua Mas Iwan, aku sempet cerita soal sms Mb Shiel yang tumben-tumbennya ngajak lunch, minta ditraktir lagi!! Padahal setiap dia ngajak makan, itu berarti ya dia yang traktir, kok ini aneh pake minta traktir segala?? Curiga dong....??
Lunch-nya baru nanti siang, jadi sekarangpun aku blum tau kelanjutan acara lunch itu nanti gimana wkwkwk
Habis akuk cerita soal sms mb Shiel, eh tiba-tiba ucluk-ucluk meluncurlah pengakuan dari MI. “Sebenarnya mb Levie tadi mau kasih surprise, dateng kesini dari Jakarta”
Hah??? Tuh kan???? *makin gak terima dibilang GR* Trus?? “Tapi gak jadi karena mendadak ada tugas kantor yang nggak bisa ditinggal.” Lanjut Mas Iwan.
Campur aduk deh aku. Antara mewek terharu dengan perhatian dan surprise mb Levie, juga seperempat nyukurin dia yang akhirnya batal surprisin aku *hihihihi* haduuhhhh suasana hatiku udah makin nggak enak aja, musti siap-siap kayaknya seharian ini bakalan dudul.
“Makane thooo, dadi uwong ojo usil-usil! (Makanya, jadi orang tuh jangan usil-usil!)” kata MI sambil uyek2 kepalaku yang udah mulai panas oleh curiga.
Jujur, aku juga nggak bisa nggak curiga sama dia. Terbukti sudah beberapa kali dia bikin surprise buat aku, bersekongkol dengan teman-temanku (lirik mb Maya, mb IYa, mb Levie, Wawa, Kak Mia, Titin, eh kok banyak ya?? uurrghhH!!). Apalagi pagi ini Mas Iwan terlihat sedikit terlalu maksa untuk antar anak-anak sekolah.
Rumah pun sepi setelah anak-anak berangkat...
Beberapa teman telpon, ucapin selamat ultah, doa ini itu (subhanallah, aminn atas semua doa yang indah itu), kemudian datanglah panggilan telepon itu...
Ngaku dari HE, toko elektronik langgananku. Nanyain soal mesin cuci yang kubeli sebulanan yang lalu. Soal kekurangan pembayaran.
Nah, waktu itu memang sempat ada kesalahpahaman antara aku dan pihak HE.Aku membeli mesin cuci merk dan type tertentu, tetapi rupanya pihak HE mengirimkan type yang salah, yang sebenarnya lebih mahal harganya. Hal ini baru mereka ketahui dua minggu kemudiannya ketika stock opname, dan setelah dua minggu itu mereka meminta aku memilih: mengembalikan mesin cucinya untuk ditukar dengan type yang kupesan (lebih murah), atau membayar kekurangan harga type itu (yang 400ribuan lebih mahal).
Suatu malam tim pengiriman mereka mengetuk rumahku. Sambil membawa mesin cuci baru type yang lebih murah, mereka berniat MENUKARnya dengan mesin cuci yang dirumahku. Sempat terjadi sedikit otot2an waktu itu (padahal aku orang yang paling deg2an lemes kalo diajak otot2an), karena ternyata setelah dua minggu itu terjadi penurunan harga. Ketika aku beli, type yang kuambil berharga Rp. 4.050.000 sedangkan type yang ternyata (salah) mereka kirim berharga Rp. 4.450.000. Nah dua minggu kemudian ketika kesalahan itu terdeteksi, harga sudah turun. Type yang kuminta berharga Rp. 3.500.00 dan type yang mereka kirim (yang sekarang ada dirumahku) berharga Rp. 3.800.000.
Dudul kan??
Waktu aku beli, aku sudah membayar senilai Rp. 4.050.000, tetapi dua minggu kemudian kalau mau mempertahankan mesin cuci yang ada dirumahku aku harus menambah Rp. 400ribu lagi untuk sebuah mesin cuci yang SAAT ITU hanya berharga Rp. 3.800.000????
Aku tentu menolak dan membuat tim pengiriman itu puyeng juga (walopun dia manggut2 mengerti melihat alasan dan posisiku). Untunglah masalah kemudian terselesaikan ketika manager (atau supervisor *lupa*) mereka menelepon.
Aku bilang aja “Ya kalo Bapak mau mengambil lagi mesin cuci dirumah saya, ya silahkan saja, cuman itu sudah dua minggu dipakai, sudah jadi barang bekas. Bapak mau?”
“Hah? Mesin cucinya sudah dipakai Bu??” katanya dari telepon seberang, terdengar kaget.
“Ya iyalah Pak!! Begitu datang ya sudah langsung dipakai wong saya beli itu karena punya saya yang lama emang udah rusak!” Gimana sih??
Fakta bahwa barang yang diinginkannya kembali sudah berubah menjadi barang bekas, akhirnya membuat si manager itu memutuskan untuk menyelesaikan masalah mereka secara intern saja, tidak melibatkan aku sebagai customer. Keputusan yang bagus!
Kembali ke panggilan telepon di hari ulangtahunku... Si penelepon mengaku sebagai manager baru, yang baru beebrapa hari bekerja, dan memutuskan untuk MEMBUKA kembali kasus salah kirim itu. Dia terang-terangan langsung memintaku untuk datang ke kantor HE dan melunasi KEKURANGAN PEMBAYARAN mesin cuci punyaku!
Yang membuatku tertarik pertama kali adalah suara peneleponnya. Sangat tertarik, seperti suara yang kudengar tiap pagi. Lalu kuintip lagi nomornya di id caller, 829xxxx. Nomor landline, bukan handphone. Aku apal banget tiga nomor awal itu, tiga nomor yang menggambarkan daerah darimana panggilan telepon dibuat. Aku apal karena nomor rumah mertuaku juga sama. Nomor kantor Mas Iwan juga sama. Nomor sekolah anak-anak juga sama, semua berawalan itu dan semua berada di kawasan yang berdekatan. Ini membuatku makin yakin dengan suara penelepon, karena nomor-nomor di Graha Pena pasti juga berawalan itu (karena tempatnya berdekatan dengan rumah mertuaku dan kantor suamiku dan sekolah anak-anakku kann???).
Belum semenit eyel2an dengan si penelepon, 90% aku yakin bahwa aku dikerjain Gokil HardRock FM yang kantornya ada di Graha Pena! Dan itu suara si Ivan penyiar! Gimana aku nggak apal wong tiap pagi aku denger??
Kuladeninlah dia *hahahaha* sambil membayangkan adegan aku cubit2 dan gablok2 Mas Iwan. Si Ivan rupanya tau aku sudah curiga, apalagi waktu dia tanya alamat lengkapku (mau ambil mesin cuci katanya, dan menagih udang sewa pakai mesin cucinya Rp.25.000/hari), dan aku malah nyolot “Alamat saya kan sudah ada disitu, ngapain Bapak pake nanya???”
“Alamat lengkap maksudnya.”
“Itu sudah lengkappppp!!!” teriakku.
Hahahahaha. Yang tadinya 90% yakin kalo aku dikerjain, langsung bulat jadi 100% kalo ini memang telepon usil! Apalagi nada suara penelepon tiba-tiba berubah, dan dia nggak panggil aku “Ibu” lagi.
“Eh kalo gitu kita ketemuan di mall aja yuukk?? Atau nanti saya kerumah kamu untuk ambil mesin cucinya??”
“Datang ajaaaaa!! Tapi aku nggak jamin bakalan bukain pintu yaa??!!”
“Gak papa, nanti saya buka baju kamu saja disitu”
Huwauhwuahuwhauhwuahauhuaw
Setelah terjadi baku hantam dan telepon ditutup. Aku langsung telepon Mas Iwan. Langsung ngomel-ngomel sedangkan Mas Iwan Cuma bales “I love You...muach... I Love You.. “
Kata-kata MI selanjutnya lah yang bikin aku mendadak berhenti ngomel dan langsung pengen PUP.
“Telepon Mbak Maya sana gih, dia juga berhak atas omelanmu itu”
*****S P E E C H L E S S**********
***
Ternyata, saat itu semua teman yang berhasil dihubungi Mb Maya, mendengarkan LIVE dari radio. &#$(@&*#()!*@!(*_(@#*@#. Yang didalam dan diluar negeri semua ikut mendengarkan LIVE.
DuduL ya!! Kata Mb Maya, Bunda Agustin yang dirumah (ternyata) gak punya radio, bela-belain nyalain mobil di garasi Cuma untuk dengerin radionya. Hahahahahah. Kezia dan Mb Mita yang di benua barat bahkan mendengarkan lewat streaming online juga loh! Astaganaga, jam berapa itu disana?? kalian pasti melekan sampe dini hari ya!!!
*takjub*
*gemess*
*terharu*
*sayang sama semua*
*pengen peluk semua*
*terakhir, mewek deehhh*
T_T
Oya, dan yang paaaling penting, AKU NGGAK GR!!!!
*gengsi bener dibilang GR*
:-P
:::::.....
Rekaman Gokil nya masih ada di MI, yang pingin mendengarkan ntar ya insyaAllah di upload ;-)
:::::.....